Ziarah Makam Abah Anom, Macan Suryalaya (edisi Wisata Ziarah Tasikmalaya)
Gapura Masuk Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya |
Letak Makam Abah Anom berada di dalam areal Podok Pesantren Suryalaya.
Jarak menuju ke Pondok Pesantren Suryalaya dari kota Tasikmalaya adalah
28,1 km, apabila ditempuh dengan menggunakan mobil maka lama tempuh
perjalanan adalah kurang lebih 36 menit. Lokasi Makam Abah Anom,
terletak di Pondok Pesantren Suryalaya, Jalan Suryalaya Desa
Tanjungkerta, Kecamatan Pageragung, Tasikmalaya, Jawa Barat 46158.
Pesantren Suryalaya terletak di antara Malangbong dan Tasikmalaya.
Pemandangan disekitar jalan menuju Pondok Pesantren Suryalaya luar biasa
indah, mata disuguhkan dengan pegunungan berjajar, sawah menghijau dan
jalan yang yang halus tidak berlubang.
Gubah Makam Abah Anom di Puncak Suryalaya |
Untuk berziarah ke makam Abah Anom di Puncak Suryalaya, terdapat waktu
khusus agar dapat berada di dalam bagunan Gubah Makam Abah Anom, yaitu
sebelum pukul 12 siang. Setelah pukul 12 siang, bagunan Gubah Makam Abah
Anom akan ditutup dan dikunci. Peziarah dapat berziarah dari sisi luar
makam. Jalan menuju makam Abah Anom di Puncak Suryalaya dapat ditempuh
dari dua jalan, yaitu dari bagian depan, melalui tangga di sisi kiri
Masjid Nurul Asror dan dari bagian belakang, melalui tangga disisi
belakang Masjid Nurul Asror. Perbedaan kedua jalan tersebut adalah dari
bentuk tangga menuju Puncak Suryalaya. Apabila memilih jalan pertama
yaitu bagian depan maka jalan akan menanjak lurus apabila jalan kedua,
melalui bagian belakang maka jalan menajak dan berbelok - belok dengan
melewati pemakaman keluarga Abah Anom.
Jalan Depan menuju Puncak Suryalaya |
Abah Anom adalah gelar yang diambil dari bahasa Sunda yang berarti
"bapak/kiai muda" yang dianugrahkan kepada KH. Shohibulwafa Tajul Arifin
ketika usia masih muda. Gelar Abah Anom tersebut menjadi sangat populer
di masyarakat Indonesia dan dunia dan sangat lekat dengan pondok
pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul
Arifin) meninggal pada usia 96 tahun, pada hari Senin, 5 September 2011/
6 Syawal 1432H. Semasa hidupnya, Abah Anom (KH. Shohibulwafa Tajul
Arifin) dikenal menguasai tiga sumber penting ilmu Islam yaitu, Fikih,
Ilmu Kalam dan Tasawuf. Beliau rajin mengamalkan dan membaca kitab
kuning, hal ini terlihat dari karya beliau Miftah al-Sudur dan menjadi
bagian utama dari kurikulum Pondok Pesantren Suryalaya. Abah Anom (KH.
Shohibulwafa Tajul Arifin) sangat luar biasa dalam memberi khutbah
karena beliau dapat menyampaikan khutbah dalam tiga bahasa yaitu bahasa
daerah Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Jalan Belakang menuju Pucak Suryalaya |
Abah
Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) yang disebarkan melalui Pondok
Pesantren Suryalaya adalah Ajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah
(TQN). Beliau meneruskan perjuangan dari ayah beliau yaitu, Abah Sepuh
yang mengajarkan pelajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah melalui
ceramah di mesjid- mesjid dan pertemuan non formal di rumah murid -
murid Abah Sepuh. Ajaran Tarekat Qaridiyah Naqsyabandiyah pada masa Abah
Anom (KH. Shohibulwafa Tajul Arifin) mulai ditulis dan dicetak dalam
kitab berjudul Miftah Al Sudur. Tujuan penulisan kitab Miftah Al Sudur
adalah mengajarkan teori dan praktik ajaran Tarekat Qaridiyah
Naqsyabandiyah untuk mencapai ketenangan dalam kehidupan dunia dan
kebahagiaan akhirat.
Information
about Abah Anom bibliografi taken from suryalaya.org and KH. Zaenal
Abidin Anwar's Book : Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok
Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
+ komentar + 1 komentar
asalamualaikum aja, abah anom emang penuh kharismatik,
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)