![]() |
Sumber |
Shalat
berjamaah adalah sangat dianjurkan dan ditekankan karena sangat besar
keutamaannya, dan untuk laki-laki lebih diutamakan untuk dilaksanakan di
masjid.
Qobats
bin Assyam Allaith r.a. meriwayatkan bahwa dia mendengar Rasulullah Saw.
bersabda : Shalatnya 2 orang secara berjamaah lebih disukai Allah Swt. daripada
Shalat 4 orang secara sendiri-sendiri. Shalatnya 4 orang secara berjamaah lebih
disukai oleh Allah Swt. daripada Shalatnya delapan orang secara sendiri-sendiri.
Shalatnya 8 orang secara berjamaah lebih disukai oleh Allah Swt. daripada
Shalatnya 100 orang secara sendiri-sendiri.
Dalam
hadits lain dikatakan jamaah yang lebih besar lebih disukai Allah Swt. daripada
jamaah yang kecil. Sebagian orang berpendapat bahwa tidak ada salahnya Shalat
berjamaah di rumah atau di tempat kerjanya (kantor, toko, dsb.).
Ini
adalah pendapat yang keliru. Pertama, mereka tidak dapat memperoleh KEUNTUNGAN
Shalat berjamaah di masjid, kedua mereka kehilangan keberkahan karena tidak bergabung
dalam jamaah yang besar, karena semakin besar/banyak orang yang berjamaah Allah
semakin memberikan keberkahan dalam jamaah yang besar tersebut.
Kalau
tujuan kita Shalat untuk mencapai keridoan Allah Swt. Mengapa kita tidak
melakukan amalan (Shalat) yang lebih diridoi Allah Swt. yaitu dengan Shalat
berjamaah.
Banyak
kerugian yang kita derita dengan Shalat sendiri/tidak berjamaah. Belum tentu
bacaan Shalat kita, terutama bacaan Al Fatihah, benar atau sempurna, belum
tentu khusyu, dan lain-lain.
Dengan
Shalat berjamaah segala kekurangan-kekurangan kita dalam syarat dan rukun
Shalat ada kemaafan dari Allah Swt.Shalat berjamaah di masjid buat seorang
laki-laki lebih utama dari pada shalat berjamaah di rumahnya. Sesuai dengan
hadits Rasulullah SAW berikut ini:
Dari
Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih
utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR Muttafaq ‘alaihi).Dan
riwayat kedua namun lewat jalur Abi Hurairah ra. disebutkan, “dengan 25
bagian.” Dan dari riwayat Abi Said menurut Bukhari dengan lafadz; “derajat.”
Beberapa ulama menafsirkan hadits Rasulullah SAW tentang fadhilah shalat
berjamaah lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian atau 25 bagian, dengan
memberikan beberapa ketentuan, yaitu shalat berjamaah itu dilakukan di masjid
di awal waktu.
Di
antara rahasia fadhilah shalat berjamaah di masjid itu adalah:
1.
Sebelum berjalan ke masjid, ketika seseorang berwudhu’ di rumahnya, bukan
berwudhu’ di masjid, dia telah mendapatkan pahala atas wudhu’nya.
2.
Ketika dia memakai pakaian dan wewangian dengan niat karena akan masuk masjid,
maka dia akan mendapat pahala tersendiri. Karena Allah SWT telah memerintahkan
agar seseorang berhias setiap masuk masjid.
3.
Ketika seseorang berjalan ke masjid dengan melangkahkan kaki, maka tiap langkah
kakinya itu mendapatkan kebaikan tersendiri yang mendatangkan pahala.
4.
Ketika masuk masjid, seseorang akan mendapat pahala bila membaca doa masuk
masjid.
5.
Masih ketika masuk masjid, dia juga akan mendapatkan pahala ketika melangkah
dengan kaki kanannya.
6.
Begitu masuk masjid, seseorang akan mendapat kesempatan mendapatkan pahala dari
shalat tahiyatul masjid.
7.
Kemudian ketika seseorang duduk di masjid sambil menunggu datangnya waktu
shalat, dia sudah terbilang melakukan i’tikaf bila dia meniatkannya. Menurut
mazhab As-syafi’iyah, i’tikaf bisa dilakukan asalkan dengan niat dan berdiam di
masjid, meski hanya sesaat saja.
8.
Begitu adzan berkumandang, dia juga akan mendapatkan kesempatan mendapatkan
pahala tersendiri dengan mendengarkan adzan dan menjawabnya. Apalagi bila dia
sendiri yang melakukan adzan.
9.
Setelah mendengar adzan, dia akan mendapatkan kesempatan mendapatkan kebaikan
lagi ketika membaca doa setelah adzan.
10.
Selesai doa adzan, dia akan mendapatkan lagi kesempatan mendapat pahala dengan
shalat sunnah qabliyah.
11.
Setelah iqamat didengungkan, lalu imam mengatur barisan, dia akan mendapatkan
pahala lagi bila ikut memperhatikan imam dan mengatur barisannya agar lurus dan
rapat.
12.
Pada saat shalat jamaah dilaksanakan, dia akan mengikuti semua gerakan imam
dengan baik. Kalau imam berdiri, maka dia berdiri, kalau imam rukuk, maka dia
rukuk, kalau imam sujud maka dia ikut sujud. Semua tindakannya mengikuti imam
itusudah mendatangkan pahala tersendiri.
13.
Ketika imam sampai pada bacaan “waladhdhaallin”, maka dia menjawab, “amiin.”
Jawaban itu mendatangkan pahala tersendiri.
14.
Dia juga akan mendapatkan pahala tersendiri ketika mengucapkan salam ke kanan
dan ke kiri, dibandingkan saat shalat sendirian di rumah, atau berjamaah di
rumah. Karena salam itu doa untuk orang yang di kanan dan kirinya. Dan karena
di masjid jumlah jamaahnya lebih banyak, maka doa yang akan diterimanya jauh
lebih banyak.
15.
Selesai shalat wajib, dia akan mendapatkan pahala lagi bila membaca beberapa
lafadz dzikir atau doa.
16.
Kemudian kesempatan berikutnya lagi adalah ketika dia melakukan shalat sunnah
ba’diyah shalat.
17.
Di dalam masjid, dia tentu akan bertemu dengan banyak jamaah shalat lainnya.
Ketika bertemu dan memberi salam, dia akan mendapatkan pahala tersendiri.
18.
Sambil memberi salam, apabila dia juga berjabat tangan, maka dia pun akan
mendapatkan pahala tersendiri.
19.
Senyumnya kepada sesama saudaranya adalah sedekah. Dan ini akan menambahlagi
kesempatannya untuk mendapatkan pahala.
20.
Ketika hendak berpisah dengan sesama jamaah di masjid, maka dia akan mendapat
pahala bila mengucapkan salam atau membalas salam.
21.
Dia juga akan mendapatkan pahala bila diikuti dengan berjabat tangan ketika
akan berpisah dengan sesama muslim.
22.
Ketika pulang dari masjid, dia membaca doa keluar masjid. Hal itu menambah lagi
pahalanya.
23.
Di masjid terbuka kesempatan untuk berinfaq, maka bila dia memanfaatkan
kesempatan itu, dia akan mendapatkan pahala tersendiri dari berinfaq.
24.
Di dalam masjid seringkali digelar khutbah atau majelis ilmu (kultum). Bila dia
mendengarkan nasehat dan penyampaian ilmu dengan niat menjalankan perintah
Allah SWT dan karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya, maka dia akan
mendapatkan kebaikan tersendiri.
25.
Ketika keluar, dia melangkah dengan kaki kirinya. Satu lagi tambahan pahala
akan didapatnya.
26.
Ketika pulang, dia mengambil jalan lain yang tidak sama dengan jalan yang
dilewati saat pergi ke masjid. Ini adalah sunnah Rasulullah SAW yang tentu
mendatangkan pahala tersendiri.
27.
Setiap langkah kaki saat pulang dari masjid, maka dia akan mendapatkan pahala
lain tersendiri.
Butir-buitr
kesempatan memetik pahala di atas dari berbagai dalil yang berserak-serak,
kemudian dikumpulkan. Tentu saja jumlahnya tidak hanya 27 bagian saja, pasti
akan ada lebih banyak lagi.Namun uraian di atas hanya sekedar memberikan contoh
salah satu versi ijtihad pada ulama ketika menguraikan rahasia mengapa shalat
berjamaah di masjid lebih utama dari shalat yang lainnya.
Tentu
saja tidak semua orang yang shalat di masjid berjamaah akan mendapatkan semua
kesempatan itu. Sebab tidak semuanya melakukan hal-hal di atas. Tapi intinya kami
ingin memberikan pemaparan bahwa di balik keutaman shalat berjamaah di masjid
itu, memang ada alasan-alasan logis yang bisa ditarik sebagai landasan. Paling
tidak, hal-hal di atas akan memberikan alasan mengapa shalat berjamaah di
masjid lebih utama untuk dikerjakan.
Wallahu
a’lam bishshawab ….
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)