Hajar 'Aswad (Arab: حجر أسود)
merupakan batu yang dalam agama Islam dipercaya berasal dari surga.
Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim. Dahulu
kala, batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh
jazirah arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga
akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma wangi
yang unik dan ini merupakan aroma alami yang dimilikinya semenjak awal
keberadaannya. Saat ini batu tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah.
Dalam
Islam, kaum Muslim berusaha untuk menyentuh atau mencium Hajar Aswad
jika sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah. Mereka melakukannya
karena mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Lalu mengapa Hajar Aswad harus dicium.Berikut penjelasannya:
Dahulu Kala pada Zaman Azali ketika Adam pun belumlah diciptakan ada
mahluk Allah yang paling dekat kedudukannya disisi Allah. Mahluk ini
dari golongan malaikat. Bahkan setingkat Malaikat Djibril, Mikail dan
Israil selaku Malaikat Utama (kalau orang Nasrani menyebutnya Archangel)
kedudukannya masih dibawahnya. Ketika itu dia bertanya kepada Allah
selaku penciptanya, siapakah mahluk yang paling disayangi oleh Allah. ”
Ya Allah, bukankah aku mahluk yang paling dekat dan engkau sayangi di
semesta ini?” tetapi Allah menjawab Tidak. Allah mengatakan bahwa masih
ada seorang hambanya yang paling dekat dan disayangi oleh Allah di alam
semesta ini. Dan mahluk ini berasal dari jenis manusia.
Ketika Adam diciptakan malaikat ini, memohon kepada Allah agar dia bisa selalu dekat dengan hamba-Nya yang paling disayangi agar mendapat kemuliaan yang sama dengannya. Maka Allahpun mengabulkannya dengan mengubahnya menjadi sebuah mutiara berwarna putih bersih. Ketika Adam terusir dari syurga, Adam diberikan sebuah mutiara yang tidak lain adalah malaikat itu. Allah meminta kepada Adam untuk meletakannya disebuah bangunan yang akan digunakan untuk beribadah kepada Allah. Dan Adam beserta keturunannya diminta untuk mencium mutiara ini, yang sampai hari ini masih dilakukan oleh ummat Islam. Dan bangunan itu adalah ka’bah sedang mutiara putih bersih itu adalah Hajarul Aswad (batu hitam) yang telah berubah warnanya menjadi hitam legam akibat dosa-dosa manusia yang menciumnya. Akan tetapi semua itu tidak mampu menutupi wangi semerbak mahluk Allah yang istimewa ini sampai hari ini.
Ketika Adam diciptakan malaikat ini, memohon kepada Allah agar dia bisa selalu dekat dengan hamba-Nya yang paling disayangi agar mendapat kemuliaan yang sama dengannya. Maka Allahpun mengabulkannya dengan mengubahnya menjadi sebuah mutiara berwarna putih bersih. Ketika Adam terusir dari syurga, Adam diberikan sebuah mutiara yang tidak lain adalah malaikat itu. Allah meminta kepada Adam untuk meletakannya disebuah bangunan yang akan digunakan untuk beribadah kepada Allah. Dan Adam beserta keturunannya diminta untuk mencium mutiara ini, yang sampai hari ini masih dilakukan oleh ummat Islam. Dan bangunan itu adalah ka’bah sedang mutiara putih bersih itu adalah Hajarul Aswad (batu hitam) yang telah berubah warnanya menjadi hitam legam akibat dosa-dosa manusia yang menciumnya. Akan tetapi semua itu tidak mampu menutupi wangi semerbak mahluk Allah yang istimewa ini sampai hari ini.
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)