. . .
Latest Info :
.
Kota Tasikmalaya ◄ ((KLIK)) Siap Menjadi Tuam Rumah MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 

=>Bali:desa Bulian


SEJARAH SINGKAT DESA BULIAN
Dalam penelusuran sejarah Desa Bulian, disamping didasarkan pada bukti-bukti tertulis yanbg outentik, juga berdasarkan pada sumber yang merupakan kajian dari sosiocultural dari masyarakat serta peristiwa-peristiwa sejarah yang dikemas dalam bentuk mitos yang bersifat mistis relligius.

Adapun mitos tentang Desa Bulian yang berkembang adalah terkait dengan kedatangan seseorang tokoh yang bernama Tabanendra Warmadewa, putra dari Cri Kecari Warmadewa. Setelah beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai seorang raja, beliau memutuskan untuk melakukan pengembaraan sambil mengamalkan ilmunya ke Bali utara. Di Daerah-daerah yang dilalui dan dianggap penting dilakukan pembukaan hutan dan membangun Desa Banyubuah dan indrapura(Depeha). Terkait dengan daerahnya yang terpencil sehingga nyaman bila dijadikan sebagai tempat melakukan pembinaan diri/bertapa. Berselang beberapa lama beliaumelanjutkan perjalanan lagi ke beberapa Daerah di Bali Utara bagian Barat dengan menyusuri pantai dan kemudian kembali lagi ke Banyubuah. Kedatangan Beliau pada saat ini sehubungan dengan terjadinya pemberontakan yang dilakukan orang-orangCina. Oleh karena usia beliau sudah tua maka beliau terus menetap di Banyubuah dan akhirnya wafat, lalu abunya disemayamkan di Pura Bukit Sinunggal Desa Tajun

Kemudian  seorang Raja keturunan Wrmadewa berikutnya Abhiseka Raya Hyang Ning Yang Adi Dewa Lencana yang oleh Dr Gorris dalam buku berjudul Sejarah Bali Kuna dijelaskan beliau merupakan jungjungan satungkeb Bali Dwipa yakni Raja Bali yang XIX menurut tatanan Raja-raja Bali kuna, beliau juga mengundurkan diri ke Banyubuah. Pada saat itu ditepi barat Desa Banyubuah berbatasan dengan Desa Bengkala oleh Beliau didirikan sebuah anak desa yang dinamakan Bulian yang merupakan benteng pertahanan yang kemudian menjadi pusat desa Bulian dengan Banyubuah sebagai salah satu wilayah Banjar Dinas yang ada di dalamnya.

Tempat Pertapaan di Banyubuah – Bulian terletak di sebuah jurang sungai berhutan lebat yang disebut Pura Gde atau Pura Hyang Pingit. Daerah hutan dengan luas lebih dari 1 hektar ini merupakan kawasan suci yang begitu disakralkan dan selayaknya menjadi Kahyangan bagi seluruh Umat Hindu di Pulau Bali. Jadi jelaslah bahwa Banyubuah Bulian telah berdiri sekitar tahun 965 caka oleh Tabanendra Warmadewa yang fungsinya sebagai benteng pertahanan dan tempat untuk mengundurkan diri atau melakukan tapa brata.

Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari akar kata “ Bulih “ berarti bibit padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna kata ini didukung oleh tatanan parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 ( dua ) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “ Gunung Sari “. Hal ini diperkuat oleh beberapa lontar yakni : Lontar Tingkahing Mungkah Parhyangan, Sangkul Pinged an Lontar Kusumadewa. Berikut ini beberapa petikan bunyi Lontar diatas :

1.      Lontar Kusumadewa Kirtya 1804
“ Pemayuhe wawengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari, Tumpang ro, Pelinggih Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Kereb Sari, saking Gunung Sari, ngaran Bulian.
2.      Lontar Sangkul Pinge 129 B
Lontar yang memuat tentang kepemangkuan di Pura Besakih juga menyebutkan tentang Pelinggih Ida Bhatara Kereb Sari, Gunung Sari, atau Bulian, perwujudan dari Ida Bhatara berupa Kereb Sari yang Berarti cadar atau tutup untuk mengayomi sari sebagai zat kehidupan.
3.      Lontar Tingkahing Mungkah Parhayangan Kirtya 1106
Lontar ini memuat wejangan Mpu Kuturan mengenai meru dan tingkatan bangunan meru, pada lampiran 186; Malih makewenang maphyasan/panggungan malihlasan, pamayune wewengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari Tumpang ro Pelinggih ida Ratu Ayu Mas Kereb, saking Gunung Sari ngaran Bulian
Versi kedua makna kata Bulian yang disandingkan dengan kata Abulihan atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa Bengkala di sebelah Baratnya dan wilayah Banyubuah disisinya timurnya. Tempat ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh yang ada disisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan karma Banyubuah disebut Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta karma Bulian. 
VISI dan MISI
A.    Visi:  “MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA YANG ADA, DENGAN DIDUKUNG OLEH PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA MENUJU PEMERINTAHAN YANG ADIL, TRANSPARAN DAN DEMOKRATIS”
B.     Misi:
1.  Mengupayakan peningkatan taraf hidup masyarakat melalui usdaha pemberdayaan potensi alam Desa, penguatan kualitas Sumber Daya Manusia dan penyediaan Sarana Prasarana yang memadai
2.   Mewujudkan pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Desa yang berwawasan lingkungan
3.   Mewujudkan kemandirian Desa yang Demokratis, Transparan, Partisipatif dan akuntabel

LUAS WILAYAH
Desa Bulian memliki potensi lahan yang cukup potensial dan startegis dengan luas wilayah ± 8.045 Ha.
Pemanfaatan wilayah:
        1.      Perkebunan        : 375 ha
        2.      Pertanian            : 315 ha
        3.      Kuburan             : 1 ha
        4.      Perumahan         : 28 ha
        5.      Tegalan               : 81, 045 ha
LETAK DAN BATAS-BATAS DESA
Desa Bulian berada pada ketinggian ± 100 – 300 m dari permukaan laut, dengan batas-batas wilayah sbb:
        Sebelah Utara           : Desa Kubutambahan
        Sebelah Timur           : Desa Depeha
        Sebelah Selatan        : Desa Tamblang
        Sebelah Barat           : Desa Bila dan Bengkala

JARAK PEMERINTAHAN DESA
        a. Kecamatan           : ±8 Km. dengan jarak tempuh ± 15 menit
        b. Kabupaten            : ± 18 Km dengan jarak tempuh ± 45 menit
        c. Propinsi                : ± 108 km dengan jarak tempuh ± 2 jam 45 menit

JUMLAH DUSUN
Desa Bulian terbagi menjadi 5 (lima) Dusun yaitu:
        1.      Dusun Dauh Margi
        2.      Dusun Dangin Margi
        3.      Dusun Banyu Buah
        4.      Dusun Lodguwuh
        5.      Dusun Bantes

JUMLAH PENDUDUK
        a.       Laki-laki         : 2.078 jiwa
        b.      Perempuan      : 2.029 jiwa
                  Jumlah            : 4.107 jiwa

MATA PENCAHARIAN
No
P E K E R J A A N
L A K I-L A K I
P E R E M P U A N
J U M L A H
1
Petani
1303
631
1934
2
Buruh Tani
235
187
422
3
PNS
24
12
36
4
Pengrajin Industri Kecil
12
14
26
5
Pedagang Keliling
6
9
15
6
Peternak
6
-
6
7
Montir
7
-
7
8
Polri
9
-
9
9
TNI
2
-
2
10
Dokter
1
2
1
11
Pensiunan
PNS/TNI/POLRI
10
1
12
12
Bidan/Tenaga medis lain
3
-
4
13
Dukun Kampung Terlatih
1
92
1
14
Karyawan Swasta
107

199
15
Bidang Pariwisata
a.       Usaha Wisata (Travel)
b.      Pemandu wisata
c.       (Pramuwisata/Guide)

6
5


6
5

JUMLAH
1.726
948
2674

ORGANISASI DESA
Organisasi Desa yang ada di Desa Bulian adalah sbb:
        1.      Subak Abian Yeh Basang
        2.      Subak Abian Bantes
        3.      Subak Abian Amerta Sari
        4.      Subak Sawah Babakan
        5.      Sekaa Teruna-teruni DHARMA SEWAKA Desa Pakraman Bulian.

POTENSI DESA
Potensi Desa yang dikembangkan di Desa Bulian yaitu:
        1. Bidang Pertanian        : Padi, Ketela, jagung, mangga, rambutan, kacang tanah, kelapa, pisang
        2. Bidang Peternakan      : Sapi, babi, kambing, ayam
        3. Bidang Pariwisata       : Pura Ratu Hyang Pingit sebagai Wisata Religius
        4.Kerajinan Tangan        : Ingka, Bingkai, Foto/Pigura dengan bahan baku kertas dan plastic daur ulang, serta daun waru
SARANA PENDIDIKAN
No
URAIAN
JUMLAH MURID
KETERANGAN
1
Taman Kanak-kanak (TK)
a.       Jumlah Murid
b.      Jumlah Pengajar
1
25
5

2
Sekolah Dasar
a.       Jumlah Murid
b.      Jumlah Pengajar
3
447
28


SARANA KESEHATAN
     a.       Posyandu:
        1.      Posyandu Dauh Margi
        2.      Posyandu Dangin Margi
        3.      Posyandu Lodguwuh
        4.      Posyandu Banjar Bila
        5.      Posyandu Banyu Buah
        6.      Posyandu Munduk Kelor
    b.      Puskesmas Pembantu 1 Buah

SARANA DAN PRASARANA MEDIA INFORMASI
Seiring berkembangnya kemajuan IPTEK, Desa Bulian mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dibidang Media dan Informasi. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah Penduduk Desa Bulian yang memanfaatkan sarana komunikasi yaitu:
        1.      Jumlah Sarana computer pada Kantor Desa 3 Unit, dengan spesifikasi sbb: HDD.160 GB. Intel Pentium 4, RAM 512 MB, Monitor TV 15’
        2.      Jumlah Penduduk yang mempunyai TV                : 648 Orang
        3.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Radio           : 576 Orang
        4.      Jumlah Penduduk yang Berlangganan Koran        : 4 Orang
        5.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Telepon/HP  : 990 Orang
        6.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Komputer     : 27 Orang

Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)

 
Support : Creating Website | Admin | Fanpage Kami
Copyright © 2011. Google News - All Rights Reserved
Template Created by On Facebook Published by Group
Proudly powered by Blogger
.