SEJARAH SINGKAT DESA BULIAN
Dalam penelusuran sejarah Desa Bulian, disamping didasarkan pada
bukti-bukti tertulis yanbg outentik, juga berdasarkan pada sumber yang
merupakan kajian dari sosiocultural dari masyarakat serta peristiwa-peristiwa sejarah
yang dikemas dalam bentuk mitos yang bersifat mistis relligius.
Adapun mitos tentang Desa Bulian yang berkembang adalah terkait
dengan kedatangan seseorang tokoh yang bernama Tabanendra Warmadewa, putra dari
Cri Kecari Warmadewa. Setelah beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai
seorang raja, beliau memutuskan untuk melakukan pengembaraan sambil mengamalkan
ilmunya ke Bali utara. Di Daerah-daerah yang dilalui dan dianggap penting
dilakukan pembukaan hutan dan membangun Desa Banyubuah dan indrapura(Depeha).
Terkait dengan daerahnya yang terpencil sehingga nyaman bila dijadikan sebagai
tempat melakukan pembinaan diri/bertapa. Berselang beberapa lama
beliaumelanjutkan perjalanan lagi ke beberapa Daerah di Bali Utara bagian Barat
dengan menyusuri pantai dan kemudian kembali lagi ke Banyubuah. Kedatangan
Beliau pada saat ini sehubungan dengan terjadinya pemberontakan yang dilakukan
orang-orangCina. Oleh karena usia beliau sudah tua maka beliau terus menetap di
Banyubuah dan akhirnya wafat, lalu abunya disemayamkan di Pura Bukit Sinunggal
Desa Tajun
Kemudian seorang Raja keturunan Wrmadewa berikutnya Abhiseka
Raya Hyang Ning Yang Adi Dewa Lencana yang oleh Dr Gorris dalam buku berjudul
Sejarah Bali Kuna dijelaskan beliau merupakan jungjungan satungkeb Bali Dwipa
yakni Raja Bali yang XIX menurut tatanan Raja-raja Bali kuna, beliau juga
mengundurkan diri ke Banyubuah. Pada saat itu ditepi barat Desa Banyubuah
berbatasan dengan Desa Bengkala oleh Beliau didirikan sebuah anak desa yang
dinamakan Bulian yang merupakan benteng pertahanan yang kemudian menjadi pusat
desa Bulian dengan Banyubuah sebagai salah satu wilayah Banjar Dinas yang ada
di dalamnya.
Tempat
Pertapaan di Banyubuah – Bulian terletak di sebuah jurang sungai berhutan lebat
yang disebut Pura Gde atau Pura Hyang Pingit. Daerah hutan dengan luas lebih
dari 1 hektar ini merupakan kawasan suci yang begitu disakralkan dan selayaknya
menjadi Kahyangan bagi seluruh Umat Hindu di Pulau Bali. Jadi jelaslah bahwa
Banyubuah Bulian telah berdiri sekitar tahun 965 caka oleh Tabanendra Warmadewa
yang fungsinya sebagai benteng pertahanan dan tempat untuk mengundurkan diri
atau melakukan tapa brata.
Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari
akar kata “ Bulih “ berarti bibit padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna
kata ini didukung oleh tatanan parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 ( dua
) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura
Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu
Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari
pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan
dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan
hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “ Gunung Sari “. Hal ini
diperkuat oleh beberapa lontar yakni : Lontar Tingkahing Mungkah Parhyangan,
Sangkul Pinged an Lontar Kusumadewa. Berikut ini beberapa petikan bunyi Lontar
diatas :
1.
Lontar Kusumadewa Kirtya 1804
“ Pemayuhe wawengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari,
Tumpang ro, Pelinggih Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Kereb Sari, saking Gunung Sari,
ngaran Bulian.
2.
Lontar Sangkul Pinge 129 B
Lontar yang memuat tentang kepemangkuan di Pura Besakih juga
menyebutkan tentang Pelinggih Ida Bhatara Kereb Sari, Gunung Sari, atau Bulian,
perwujudan dari Ida Bhatara berupa Kereb Sari yang Berarti cadar atau tutup
untuk mengayomi sari sebagai zat kehidupan.
3.
Lontar Tingkahing Mungkah Parhayangan Kirtya 1106
Lontar ini memuat wejangan Mpu Kuturan mengenai meru dan tingkatan
bangunan meru, pada lampiran 186; Malih makewenang maphyasan/panggungan
malihlasan, pamayune wewengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari Tumpang
ro Pelinggih ida Ratu Ayu Mas Kereb, saking Gunung Sari ngaran Bulian
Versi kedua makna kata Bulian yang disandingkan dengan kata
Abulihan atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah
bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa
Bengkala di sebelah Baratnya dan wilayah Banyubuah disisinya timurnya. Tempat
ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh
yang ada disisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan karma Banyubuah disebut
Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta karma Bulian.
VISI dan MISI
A. Visi:
“MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA YANG ADA, DENGAN DIDUKUNG OLEH PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA MENUJU PEMERINTAHAN YANG ADIL, TRANSPARAN DAN
DEMOKRATIS”
B. Misi:
1. Mengupayakan
peningkatan taraf hidup masyarakat melalui usdaha pemberdayaan potensi alam
Desa, penguatan kualitas Sumber Daya Manusia dan penyediaan Sarana Prasarana
yang memadai
2.
Mewujudkan pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Desa yang
berwawasan lingkungan
3.
Mewujudkan kemandirian Desa yang Demokratis, Transparan, Partisipatif dan
akuntabel
LUAS WILAYAH
Desa Bulian memliki potensi lahan yang cukup potensial dan
startegis dengan luas wilayah ± 8.045 Ha.
Pemanfaatan wilayah:
1.
Perkebunan : 375 ha
2.
Pertanian :
315 ha
3.
Kuburan
: 1 ha
4.
Perumahan : 28 ha
5.
Tegalan
: 81, 045 ha
LETAK DAN BATAS-BATAS DESA
Desa Bulian berada pada ketinggian ± 100 – 300 m dari permukaan
laut, dengan batas-batas wilayah sbb:
Sebelah
Utara : Desa
Kubutambahan
Sebelah Timur
: Desa Depeha
Sebelah
Selatan : Desa Tamblang
Sebelah
Barat : Desa Bila
dan Bengkala
JARAK PEMERINTAHAN DESA
a.
Kecamatan : ±8 Km.
dengan jarak tempuh ± 15 menit
b.
Kabupaten : ±
18 Km dengan jarak tempuh ± 45 menit
c.
Propinsi
: ± 108 km dengan jarak tempuh ± 2 jam 45 menit
JUMLAH DUSUN
Desa Bulian terbagi menjadi 5 (lima) Dusun yaitu:
1. Dusun Dauh Margi
2. Dusun Dangin Margi
3. Dusun Banyu Buah
4. Dusun Lodguwuh
5. Dusun Bantes
JUMLAH PENDUDUK
a.
Laki-laki : 2.078 jiwa
b. Perempuan :
2.029 jiwa
Jumlah :
4.107 jiwa
MATA PENCAHARIAN
No
|
P E K E R J A A N
|
L A K I-L A K I
|
P E R E M P U A N
|
J U M L A H
|
1
|
Petani
|
1303
|
631
|
1934
|
2
|
Buruh Tani
|
235
|
187
|
422
|
3
|
PNS
|
24
|
12
|
36
|
4
|
Pengrajin Industri Kecil
|
12
|
14
|
26
|
5
|
Pedagang Keliling
|
6
|
9
|
15
|
6
|
Peternak
|
6
|
-
|
6
|
7
|
Montir
|
7
|
-
|
7
|
8
|
Polri
|
9
|
-
|
9
|
9
|
TNI
|
2
|
-
|
2
|
10
|
Dokter
|
1
|
2
|
1
|
11
|
Pensiunan
PNS/TNI/POLRI
|
10
|
1
|
12
|
12
|
Bidan/Tenaga medis lain
|
3
|
-
|
4
|
13
|
Dukun Kampung Terlatih
|
1
|
92
|
1
|
14
|
Karyawan Swasta
|
107
|
199
|
|
15
|
Bidang Pariwisata
a.
Usaha Wisata (Travel)
b.
Pemandu wisata
c.
(Pramuwisata/Guide)
|
6
5
|
6
5
|
|
JUMLAH
|
1.726
|
948
|
2674
|
ORGANISASI DESA
Organisasi Desa yang ada di Desa Bulian adalah sbb:
1. Subak Abian Yeh Basang
2. Subak Abian Bantes
3. Subak Abian Amerta Sari
4. Subak Sawah Babakan
5. Sekaa Teruna-teruni DHARMA SEWAKA Desa
Pakraman Bulian.
POTENSI DESA
Potensi Desa yang dikembangkan di Desa Bulian yaitu:
1. Bidang
Pertanian : Padi, Ketela, jagung,
mangga, rambutan, kacang tanah, kelapa, pisang
2. Bidang
Peternakan : Sapi, babi, kambing, ayam
3. Bidang
Pariwisata : Pura Ratu Hyang Pingit sebagai
Wisata Religius
4.Kerajinan
Tangan : Ingka, Bingkai, Foto/Pigura
dengan bahan baku kertas dan plastic daur ulang, serta daun waru
SARANA PENDIDIKAN
No
|
URAIAN
|
JUMLAH MURID
|
KETERANGAN
|
1
|
Taman Kanak-kanak (TK)
a.
Jumlah Murid
b.
Jumlah Pengajar
|
1
25
5
|
|
2
|
Sekolah Dasar
a.
Jumlah Murid
b.
Jumlah Pengajar
|
3
447
28
|
SARANA KESEHATAN
a.
Posyandu:
1. Posyandu Dauh Margi
2. Posyandu Dangin Margi
3. Posyandu Lodguwuh
4. Posyandu Banjar Bila
5. Posyandu Banyu Buah
6. Posyandu Munduk Kelor
b. Puskesmas
Pembantu 1 Buah
SARANA DAN PRASARANA MEDIA INFORMASI
Seiring berkembangnya kemajuan IPTEK, Desa Bulian mengalami
perkembangan yang sangat pesat, terutama dibidang Media dan Informasi. Hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah Penduduk Desa Bulian yang memanfaatkan
sarana komunikasi yaitu:
1. Jumlah Sarana computer pada Kantor Desa 3
Unit, dengan spesifikasi sbb: HDD.160 GB. Intel Pentium 4, RAM 512 MB, Monitor
TV 15’
2. Jumlah Penduduk yang mempunyai
TV
: 648 Orang
3. Jumlah Penduduk yang mempunyai
Radio : 576 Orang
4. Jumlah Penduduk yang Berlangganan
Koran : 4 Orang
5. Jumlah Penduduk yang mempunyai
Telepon/HP : 990 Orang
6. Jumlah Penduduk yang mempunyai Komputer
: 27 Orang
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)