CIHIDEUNG, (KP).-
Menjelang pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih hasil Pilkada 2012 yang rencananya akan digelar pada 14 November, seluruh jajaran Direksi Mayasari Grup Tasikmalaya menggelar prosesi pelepasan Budi Budiman (Wali Kota terpilih) di Hall Room Hotel Santika, Sabtu (27/10) malam.
Dihadiri 13 perwakilan anak perusahaan, Presiden Direktur Mayasari Grup, Ir. H. Ade Ruhyana menyatakan keikhlasannya ditinggalkan Budi. Kendati demikian, kata Ade, hilangnya Budi bukan untuk selamanya karena Ade menilai, Budi seolah sedang di-BKO-kan (dipinjamtugaskan).
“Kalau meminjam istilah bahasa militer, Pak Budi ini istilahnya di-BKO-kan (Bawah Kendali Operasi) untuk memimpin Pemkot Tasikmalaya. Dan, setelah selesai menjalankan tugas wali kota akan dipanggil kembali untuk memimpin Mayasari,” tandas Ade seraya diiringi tepuk tangan yang hadir.
Ade menuturkan, terpilihnya Budi Budiman sebagai Wali Kota harus mempunyai dua misi yang selalu dia pegang. Pertama, kata Ade, menyejahterakan masyarakat dan kedua membina mayasari. “Selain itu, jaga nama baik Keluarga yang dalam hal ini, keluarga besar Bojong dan Cicurug,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ade pun menceritakan awal pertemuannya dengan Budi. Menurutnya, Budi direkrut Mayasari sekitar 19 tahun lalu. Saat itu, Budi sempat dagang beras dan menjadi Guru di SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Bahkan, lanjut Ade, kala itu pun, Budi Budiman masih belum tahu apa itu rekening koran. Namun, sejak mengembangkan Mayasari di Kota Tasikmalaya, kata Ade, jangan kan rekening koran, bank pun bisa dia kelola dengan baik.
Kini, menurut Ade, Mayasari harus melepaskan sosok sang profesionalis itu ke Balai Kota. Dan, pelepasan ini, ucapnya, menekadkan dia untuk terus mengembangkan Mayasari Grup di Tasikmalaya. “Nanti anak saya, Alfi yang akan mengganti posisi Pak Budi,” pungkasnya.
Universitas Mayasari
Sementara itu, Wali Kota yang akan dilantik 14 November, Budi Budiman mengaku karir dia selama ini atas binaan Mayasari. Menurutnya, Mayasari merupakan universitasnya dia sehingga melahirkan pemimpin baru Kota Tasikmalaya. Dengan meneteskan air mata, Budi merasakan bergabungnya di Mayasari Grup atas prakarsa Ade Ruhyana. Bahkan, karir politik Budi di PPP pun atas saran Ade bahwa almarhum Mama Bojong selalu berjuang di partai berlambang Ka’bah itu.
“Saat itu tahun 2005, beliau H. Ade mengizinkan saya untuk masuk PPP. Dan berkat dukungan semuanya, saya terpilih pada Pilkada 2012,” ujarnya.
Budi pun meminta do’a dan bimbingannya saat memimpin Kota Tasikmalaya untuk selalu diingatkan karena jabatan apapun merupakan ujian baginya. “Ini amanah yang sangat besar karena tantangan kedepan lebih banyak terutama dalam menata kepentingan Mayasari Grup dan Masyarakat Kota Tasikmalaya,” terang Budi. E-48**
Lihat Artikel Lainnya
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)