Bayi dari ibu yang memakan makanan kaya akan lemak lebih mungkin
untuk memiliki resiko lebih tinggi untuk kegemukan nantinya, kata satu
studi yang disiarkan Jumat (5/10).
Studi oleh peneliti di Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan tak peduli apakah sang ibu gemuk atau memiliki berat normal, dan yang penting ialah jika si ibu mengkonsumsi makanan rendah lemak selama kehamilan.
Di dalam studi tersebut, para ilmuwan mendapati SIRT1, anggota keluarga sirtuin, bereaksi pada tingkat kalori lemak yang berlebih pada makanan ibu hamil dengan secara kimiawi mengubah lokasi penting pada protein histon.
Histon adalah protein yang membantu pengepakan DNA jadi kromosom dan memungkinkan DNA diterjemahkan jadi protein. Penambahan atau penghilangan molekul pada histon yang disebut perubahan epigenetik yang terjadi setelah kode genetika ditulis mempengaruhi bagaimana gen diungkapkan.
“Karena tingkat SIRT1 tak berubah pada ibu yang mengkonsumsi makanan
rendah lemak, dan hanya turun dengan makanan berlemak tinggi, kami yakin
makanan banyak lemak, tapi bukan kegemukan pada ibu, jadi penyebab
perubahan ini,” kata Melissa Suter, penulis pertama studi itu,
sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu
malam.
Para peneliti mendapati bayi yang ibu mereka mengkonsumsi makanan banyak lemak selama kehamilan memiliki lebih sedikit SIRT1 dibandingkan dengan mereka di kelompok lain.
Bayi yang ibu mereka mengkonsumsi makanan sehat selama kehamilan –apakah si ibu kegemukan atau tidak– memiliki tingkat SIRT1 normal dan aktivitasnya.
“Sebagai dokter kandungan lapangan, saya dapat dengan yakin menyarankan pasien saya bahwa kami memiliki hari ini bukti bertindak untuk mengubah makanan anda saat hamil jadi makanan dengan kadar lemak sedang akan setidaknya memiliki manfaat awal pada bayi anda.
Tak masalah apakah anda kegemukan, gemuk atau cukup beruntung karena memiliki berat sehat,” kata Kjersti Aagaard, pembantu profesor kandungan dan ginekologi di Baylor College of Medicine. (ant/Xinhua-OANA) -
source artikel
Studi oleh peneliti di Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan tak peduli apakah sang ibu gemuk atau memiliki berat normal, dan yang penting ialah jika si ibu mengkonsumsi makanan rendah lemak selama kehamilan.
Di dalam studi tersebut, para ilmuwan mendapati SIRT1, anggota keluarga sirtuin, bereaksi pada tingkat kalori lemak yang berlebih pada makanan ibu hamil dengan secara kimiawi mengubah lokasi penting pada protein histon.
Histon adalah protein yang membantu pengepakan DNA jadi kromosom dan memungkinkan DNA diterjemahkan jadi protein. Penambahan atau penghilangan molekul pada histon yang disebut perubahan epigenetik yang terjadi setelah kode genetika ditulis mempengaruhi bagaimana gen diungkapkan.
Para peneliti mendapati bayi yang ibu mereka mengkonsumsi makanan banyak lemak selama kehamilan memiliki lebih sedikit SIRT1 dibandingkan dengan mereka di kelompok lain.
Bayi yang ibu mereka mengkonsumsi makanan sehat selama kehamilan –apakah si ibu kegemukan atau tidak– memiliki tingkat SIRT1 normal dan aktivitasnya.
“Sebagai dokter kandungan lapangan, saya dapat dengan yakin menyarankan pasien saya bahwa kami memiliki hari ini bukti bertindak untuk mengubah makanan anda saat hamil jadi makanan dengan kadar lemak sedang akan setidaknya memiliki manfaat awal pada bayi anda.
Tak masalah apakah anda kegemukan, gemuk atau cukup beruntung karena memiliki berat sehat,” kata Kjersti Aagaard, pembantu profesor kandungan dan ginekologi di Baylor College of Medicine. (ant/Xinhua-OANA) -
source artikel
artikel INFO KEHAMILAN—Makanan Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Kegemukansangat jauh dari sempurna, untuk masukan, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan :0
:)_____ __________________________________________________:)
wasalam
penanggung jawab Blog
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)