1. Katachi (= Bentuk )
Bentuk (Katachi) yang benar adalah selalu berhubungan erat dengan
prinsip-prinsip dari ilmu fisika dan ilmu gerak. Syarat utama dari
teknik yang benar adalah memiliki keseimbangan yang baik, serta
stabilitas yang tinggi dari gerakan masing-masing bagian tubuh. Karena
gerakan-gerakan akan dilakukan dalam rangkaian yang cepat didalam
jangka waktu yang singkat. Ini adalah suatu prinsip dasar dari sebuah
teknik karate, karena pukulan dan tendangan hal yang sangat penting
dari seni bela diri karate. Kebutuhan akan keseimbangan yang baik
dapat dilihat terutama sekali didalam
menendang, di mana tubuh itu adalah biasanya ditunjang oleh satu kaki.
Untuk menahan efek (tenaga balik) yang besar, ketika suatu pukulan
didaratkan, stabilitas semua sambungan di lengan dan tangan dan kaki
serta bagian tubuh lainnya
adalah hal yang penting diperhatikan.
Dengan berubahnya situasi dan perubahan teknik yang dilakukan, pusat
gravitasi berubah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau belakang. Ini tidak
bisa dilaksanakan kecuali jika syaraf dan otot-otot sungguh terlatih.
Berikutnya, berdiri dengan satu kaki jangka waktu yang lama akan membuat
kita mudah diserang (terbuka), maka menyeimbangkan harus terus
menerus dilakukan dari satu kaki ke kaki lainya. Karateka harus siap
menghindari dan membalas satu pukulan dan siap untuk serangan yang
berikutnya.
2. Kokyo (= Pernafasan )
Pernafasan dikoordinasikan dalam pelaksanaan suatu teknik, secara rinci,
menarik napas (menghirup) ketika menangkis, menghembuskan ketika
memfokuskan (memusatkan) teknik ketika dilaksanakan, dan menarik napas
lalu menghembuskan nya ketika teknik teknik yang berurutan
dilaksanakan. Bernafas harus tidak seragam; ia akan berubah sesuai
dengan perubahan situasi.
Ketika menarik napas (mengisi paru-paru penuh denganoksigen), tetapi
ketika membuangnya (menghembuskan) udara tidak dibuang seluruhnya.
Biarkan 20 persen tetap didalam paru-paru. Membuang (menghembuskan)
seluruh udara yang ada didalam tubuh akan menyebabkan tubuh lemah
sehingga kita tidak bisa menangkis, bahkan suatu pukulan yang lemah,
serta tidak akan mampu untuk melakukan gerakan berikutnya.
3. Kime (= Pemusatan/Pemfokusan)
Tanpa nafas maka tidak akan ada kehidupan. Tanpa "Kime" Karate adalah
tak bernyawa. Adalah penting bahwa karateka harus memahami bahwa semua
teknik karate yang harus dilaksanakan dengan kime. Kime adalah
memfokuskan/memusatkan energi mental, pernafasan dan puncak kekuatan
secara fisik di dalam suatu titik yang diserang.
Karate bukanlah apa-apa tanpa semua unsur-unsur ini. Kunci dari kime
adalah pernafasan. Setiap aktivitas secara fisik memerlukan teknik
bernafas yang benar, yang akan bekerja dengan tubuh bukan melawannya.
Geraman atau erangan tidak akan menghasilkan apa-apa. Seorang karateka
harus menggunakan teknik pernafasan dengan menggabungkannya dengan
kekuatan otot (tenaga) untuk menghasilkan daya ledak (kekuatan) yang
maksimum (menghasilkan kekuatan paling yang mungkin kuat).
Ada berbagai metoda-metoda tentang teknik pernafasan, tetapi metode
dasar untuk\ pemula-pemula adalah: 'Satu nafas satu teknik'. Pada waktu
rileks (teknik tidak dilakukan) tetapi kendalikan cara bernafas dengan
membuang nafas keluar melalui mulut yang terbuka sedikit, akhir
pernafasan dan bersamaan dengan akhir teknik menutup mulut secara cepat
seperti seolah-olah kita mengigit dan secara bersamaan mengeraskan
otot perut, mengkontrasikan (mengeraskan) otot-otot tubuh dan
selanjutnya sebelum satu detik rilekskan otot dan menghirup secara
normal. Ketika mengeraskan otot perut, perut harus lurus dan terangkat
kedepan.
4. Kiai (= Peledakan Energi / Puncak Semangat)
Kiai itu adalah teriakan akhir suatu teknik yang berbarengan dengan
pembuangan nafas sehingga pelaksanaan kime yang akan memaksimalkan kuasa
gerakan. Kiai juga mempunyai pengaruh yang akan mengejutkan lawan dan
membuat mereka tidak bisa membalas.
Konsep dari KI adalah di puncak dari semua seni beladiri dan filsafat
(Jepang). KI adalah
roh dan energi beserta pertemuan nafas AI pada [suatu] saat dampak.
Melakukan kiai adalah sangat penting. Kiai tidak sekedar suatu sorak
atau suara melengking dari kerongkongan. Jika kita menaruh tangan di
perut ketika batuk kita akan
merasakan otot-otot perut kita berkontraksi (mengeras). Hal ini
sesungguhnya adalah awal dari kiai.
Pertama-tama pahami prinsip-prinsip dan bernafas - Kime seperti
dijelaskan diatas - lalu mengabungkannya didalam kiai yang dilakukan.
5. Power and Speed ( = Kekuatan dan Kecepatan )
Kekuatan dihimpun dari kecepatan. Kekuatan berotot saja tidak akan
memungkinkan seseorang untuk ahli seni beladiri, atau didalam setiap
olahraga sebetulnya. Kekuatan kime (pemfokusan/pemusatan tenaga) pada
setiap teknik dasar karate berasal dari konsentrasi kekuatan yang
maksimum pada saat waktu benturan (akhir suatu teknik), sangat
tergantung dari kecepatan dari pukulan atau tendangan. Kecepatan dan
kekuatan pukulan dari seorang karateka yang terlatih baik bisa mencapai
tiga belas meter per detik dan menghasilkan kekuatan (tenaga setara
dengan tujuh ratus kilogram).
Meskipun kecepatan adalah penting, ia tidak bisa efektif tanpa kendali.
Kecepatan dan kekuatan dihasilkan dari pemanfaatan kekuatan dan
reaksi. Untuk tujuan ini, satu pengetahuan (pemahaman) dinamika gerak
dan penerapannya adalah sangat penting.
6. Concentration and Relaxation of Power (= Konsentrasi &
Rileksasi Tenaga )
Tenaga maksimum adalah konsentrasi kekuatan semua bagian-bagian dari
tubuh di target. Tidak hanya mengeraskan lengan dan kaki-kaki. Dengan
kata lain penting adalah mengurangi pengunaan tenaga yang tidak perlu
ketika melaksanakan suatu teknik, akan menghasilkan tenaga yang maksimal
ketika diperlukan. Pada dasarnya, kekuatan tenaga dimulai pada saat
kosong (nol), dan pada puncaknya (akhir suatu teknik) menjadi seratus
persen (ketika berbenturan dengan sasaran), dan secepatnya kembali
kosong (nol).
Merilekskan tenaga tenaga bukan berarti
mengurangi kewaspadaan. Selalu waspada dan bersiap untuk gerakan
berikutnya.
7. Strengthening of Muscular Power (= Memperkuat Kekuatan Otot)
Pemahaman (pengetahuan) terhadap teori dan prinsip-prinsip dasar karate,
tanpa otot-otot yang kuat, terlatih baik dan elastis (lentur) untuk
melakukan suatu teknik adalah hal yang sia-sia. Memperkuat otot-otot
memerlukan pelatihan rutin.
Pengetahuan teori dan prinsip tanpa kekuatan, latihan yang benar,
kelenturan otot untuk melakukan suatu teknik adalah sia-sia (tidak
efektif). Adalah sangat penting untuk mengetahui otot yang digunakan
untuk melakukan suatu teknik, melatih otot secara khusus (otot yang
spesifik), sangat efektif untuk memperbaiki teknik. Dan sebaliknya,
semakin sedikit otot-otot yang tak perlu yang digunakan, semakin sedikit
hilangnya energi. Otot yang bekerja secara penuh dan harmonis akan
menghasilkan teknik-teknik efektif dan kuat.
(Irama dan waktu) Didalam setiap cabang olahraga, kemampuan puncak dari
seorang atlit adalah sangat berirama. Hal ini juga berlaku di karate.
Irama dan waktu suatu teknik seperti ritme (beat) didalam musik. Tiga
faktor pokok adalah pengunaan tenaga yang benar, kelancaran
(kecepatan) gerak atau perlambatan gerak ketika melaksanakan teknik
serta melenturkan dan mengkontraksikan (mengeraskan) otot.
Kemampuan puncak dari seorang atlit bukanlah hanya bertenaga tetapi juga
sangat berirama dan indah. Mengetahui suatu perasaan (pengertian dari
irama dan pemilihan waktu adalah satu cara yang sempurna untuk
mendapat kemajuan di dalam seni karate.
ARTIKEL Karate
penanggung jawab Blog
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)