BlackBerry Messenger atau yang lebih dikenal BBM adalah produk paling
laris dari Blackberry selama 5 tahun belakangan ini. Namun, ketimbang
membuatnya sebagai aplikasi sendiri, Blackberry lebih memilihnya untuk
digunakan sebagai sebuah fitur yang terintegrasi dengan perangkatnya.
Dalam dinamikanya ini, akhirnya Blackberry pun sadar. Mereka
memutuskan untuk membuka layanan ini di platform lain seperti iOS dan
Android.
Bagi banyak kalangan, ini disangka merupakan langkah bunuh diri.
Banyak yang memprediksikan bahwa Blackberry akan musnah secara perlahan
akibat hal ini.
Namun, Thorsten Heins,
CEO BlackBerry, bukannya orang bodoh. Sosok yang berhasil membangkitkan
kembali gelora perusahaan asal Kanada ini memang memiliki visi jenius
di balik langkah membuka BBM di iOS dan Android.
Memang, BBM yang baru ini akan terlihat lebih wah dari yang sudah ada
selama ini. Pengguna bisa melakukan group chat bahkan hingga lebih dari
30 orang dan bisa bertukar berbagai data. Hal ini yang jarang dimiliki
oleh aplikasi serupa.
Ditambah lagi, saat ini Blackberry telah melakukan klaim bahwa mereka
memiliki lebih dari 60 juta pengguna. Ini merupakan awal yang tepat
untuk mengeluarkan BBM.
Diperkirakan, 60 juta orang ini akan mengajak temannya yang
menggunakan iOS dan Android untuk turut memasang BBM di perangkat
mereka. Bisa dibayangkan, jika setiap orang dari pengguna Blackberry ini
mampu mengajak satu saja dari teman mereka, maka akan sudah ada 120
juta pengguna BlackBerry dalam waktu singkat.
Hitungan ini pun masih sangat kasar dan bisa dibilang merupakan
skenario terburuk. Jika saja tiap 60 juta orang ini mampu mengajak lebih
dari satu orang, maka bukannya tidak mungkin keberadaan BBM akan mampu
mengalahkan aplikasi sejenis.
Hal ini sangat cepat jika kita bandingkan dengan Viber. Aplikasi
instant messaging multi platform ini harus bersusah payah lebih dulu
untuk mendapatkan 200 juta penggunanya.
Terlebih, BBM saat ini sendiri menerapkan teknologi berbeda dari yang
ada sebelumnya di perangkat Blackberry 7 ke bawah. BBM terbaru tak
menggunakan server terpusat sehingga akses lalu lintas data dan obrolan
pun tak mungkin bisa terjadi lag ataupun ngadat seperti yang terjadi
dalam BBM versi lawas.
Lalu, jika BBM ada di iOS dan Android, apa gunanya beli BB?
Tentu saja masih ada.
Meskipun disebut sebagai produk terbaik dari BlackBerry, BBM bukannya
satu-satunya yang dibuat oleh BlackBerry. Masih ada BES (Blackberry
Enterprise Service) yang masih memanjakan para pengguna BlackBerry.
Patut diingat, Blackberry sendiri awalnya dibuat sebagai perangkat
bagi para pengusaha. Oleh karenanya, berbagai fiturnya pun sebenarnya
lebih mirip ke arah ini.
Dalam peluncuran produk BlackBerry 10 di awal tahun ini, BlackBerry
sendiri semakin mempertegas ranah yang akan mereka ambil ini. Hal ini
terlihat dari apa yang ditawarkan oleh Z10 dan Q10 yang lebih
menguntungkan untuk mereka para pengusaha.
BlackBerry mungkin sadar mereka tak akan mampu mengungguli kejayaan
Android. Mereka lebih memilih untuk mengembangkan pasar sendiri meskipun
tidak akan bisa berada di posisi puncak dalam persaingan smartphone
dunia.
artikel Pintarnya Blackberry buka BBM untuk iOS dan Androidsangat jauh dari sempurna, untuk masukan, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan :0
:)_____ __________________________________________________:)
wasalam
penanggung jawab Blog
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)