Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk tidak membiarkan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh siapa pun, termasuk oleh Front Pembela Islam (FPI). Sebelum kekerasan terjadi, Presiden berharap ada langkah persuasif dari kepolisian.
"Tetapi, kalau tidak bisa dan aksi kekerasan tetap dilancarkan, hukum harus ditegakkan dengan tegas. Polri tidak perlu ragu dalam bertindak," kata Presiden melalui Fan Page Facebook Susilo Bambang Yudhoyono yang ditulis pada Minggu (21/7/2013) malam.
Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrokan antara kelompok FPI dan warga warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
Presiden mengatakan, hukum harus ditegakkan dengan tegas. Masyarakat harus dilindungi dan dibebaskan dari rasa cemas dan takut. Namun, untuk menegakkan hukum, Polri tetap harus profesional dan adil. Presiden tidak ingin lagi ada korban jiwa.
Secara umum, Presiden bersyukur lantaran umat Muslim di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Presiden membandingkan dengan kondisi di berbagai negara, di mana umat Muslim tidak memiliki kemudahan yang sama.
"Tengok misalnya apa yang terjadi di Syiria (Suriah), Mesir, Irak, dan juga Afganistan, yang masih diguncang ledakan bom maupun kekerasan bersenjata yang lain. Cara kita bersyukur kepada Allah SWT adalah dengan menjaga ketenteraman dan ketenangan kehidupan masyarakat kita sehingga kita bisa beribadah dengan baik. Saya mengajak semua pihak untuk menghormati dan memuliakan bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan," kata Presiden.
Seperti diberitakan, kepolisian menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait bentrokan antara FPI dan warga Sukorejo. Mereka ialah SH (supir Avanza yang menabrak warga hingga tewas), SY (22), dan BAW (22). Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan.
"Tetapi, kalau tidak bisa dan aksi kekerasan tetap dilancarkan, hukum harus ditegakkan dengan tegas. Polri tidak perlu ragu dalam bertindak," kata Presiden melalui Fan Page Facebook Susilo Bambang Yudhoyono yang ditulis pada Minggu (21/7/2013) malam.
Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrokan antara kelompok FPI dan warga warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
Presiden mengatakan, hukum harus ditegakkan dengan tegas. Masyarakat harus dilindungi dan dibebaskan dari rasa cemas dan takut. Namun, untuk menegakkan hukum, Polri tetap harus profesional dan adil. Presiden tidak ingin lagi ada korban jiwa.
Secara umum, Presiden bersyukur lantaran umat Muslim di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Presiden membandingkan dengan kondisi di berbagai negara, di mana umat Muslim tidak memiliki kemudahan yang sama.
"Tengok misalnya apa yang terjadi di Syiria (Suriah), Mesir, Irak, dan juga Afganistan, yang masih diguncang ledakan bom maupun kekerasan bersenjata yang lain. Cara kita bersyukur kepada Allah SWT adalah dengan menjaga ketenteraman dan ketenangan kehidupan masyarakat kita sehingga kita bisa beribadah dengan baik. Saya mengajak semua pihak untuk menghormati dan memuliakan bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan," kata Presiden.
Seperti diberitakan, kepolisian menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait bentrokan antara FPI dan warga Sukorejo. Mereka ialah SH (supir Avanza yang menabrak warga hingga tewas), SY (22), dan BAW (22). Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan.
ini tanggapan Rizieq Shihab
Editor : Caroline Damanik
Editor : Caroline Damanik
source : http://nasional.kompas.com/read/2013/07/22/1227069/Presiden.Jangan.Biarkan.Kekerasan.oleh.Siapa.Pun.termasuk.FPI
boleh coba label Tag : download dan tricks info online hotel Karokean YUUUUK
ARTIKEL cantik
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)