. . .
Latest Info :
.
Kota Tasikmalaya ◄ ((KLIK)) Siap Menjadi Tuam Rumah MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 

Teguran Simpatik, Cara Polda Bali Tekan Pengendara Anak


Cara unik diterapkan Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Bali untuk menekan pengendara anak. Berkaca dari kasus yang melibatkan AQJ, anak bungsu musisi Ahmad Dhani, Dit Lantas Polda Bali berupaya menekan pengendara anak di bawah umur. Salah satunya dengan memberikan teguran simpatik.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Komisaris Besar Beno Louhanapessy, menjelaskan anak-anak yang kedapatan berkendara akan ditegur. Di sana polisi akan menjelaskan bahwa mereka belum cukup umur bawa kendaraan.

"Kami berikan teguran, tidak mengambil tindakan. Tilang itu langkah terakhir. Kami lebih mengedepankan teguran simpatik agar tumbuh kesadaran berkendara bagi masyarakat, khususnya anak-anak," kata Beno, Sabtu 14 September 2013.

Selain memberi arahan, polisi mengantar anak-anak itu ke sekolah. "Saat di sekolah kami akan lakukan edukasi dan sosialisasi tentang keamanan dan kenyamanan berlalulintas kepada siswa-siswi dan juga bekerja sama dengan guru di sekolah yang bersangkutan," jelas Beno.

Menurutnya tidak ada batas waktu hingga berapa kali teguran simpatik itu diberikan. Yang pasti, kata dia, teguran simpatik ini akan terus dilakukan, lantaran memiliki efek positif terhadap perubahan perilaku berkendara.

"Tilang itu jadi bagian, tapi tidak melulu diterapkan. Tilang itu senjata terakhir. Namun untuk anak-anak kami pastikan tidak akan menggunakan tilang," ucap Beno.

Ia yakin teguran simpatik bisa menimbulkan efek jera terhadap anak-anak itu. "Efek jera tersebut harus dibuktikan dengan sebuah penelitian, sehingga kita tidak bisa menyimpulkan apakah teguran simpatik itu bisa menimbulkan efek jera atau tidak," ujarnya.

Kendati begitu, jika hal tersebut berhubungan dengan kecelakaan yang melibatkan anak, maka bisa dijerat dengan hukum pidana.

Menurutnya, sudah saatnya Indonesia segera memikirkan sekolah mengemudi berstandar internasional. "Indonesia sendiri belum memiliki sekolah mengemudi berstandar internasional. Dan, kita mendorong agar hal itu bisa terwujud, karena sekolah mengemudi berstandar internasional sudah memiliki International Standar Operation (SOP)," kata Beno.
Upaya lain untuk mengedukasi masyarakat terutama pelajar yang masih di bawah umur adalah melakukan visualisasi awareness dan audio awaraness baik melalui spanduk, banner, dan LED.

"Biasanya siswa-siswi membutuhkan penguat, pengukuh untuk membentuk karakter berlalulintas. Dengan melihat spanduk, banner, audiovisual, minimal kesadaran berlalulintas tertanam dalam diri masing-masing siswa," demikian Beno. (adi)
di copas http://m.news.viva.co.id/news/read/444076-teguran-simpatik--cara-polda-bali-tekan-pengendara-anak

boleh coba label Tag :Kuliner Tasikmalaya download dan tricks  info online hotel Karokean YUUUUK

ARTIKEL cantik





Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)

 
Support : Creating Website | Admin | Fanpage Kami
Copyright © 2011. Google News - All Rights Reserved
Template Created by On Facebook Published by Group
Proudly powered by Blogger
.