Ini Alasan Pelaku Tancapkan Gagang Cangkul ke Kemaluan Eno Parihah
Pembunuhan terhadap Eno Parihah (18) tergolong sadis karena buruh pabrik plastik PT Polyta Global Mandiri tesebut tewas dengan kondisi gagang cangkul dengan ukuran panjang 65 cm di kemaluannya saat korban ditemukan di messnya di Jatimulya, Kosambi, Dadap, Kabupaten Tangerang.
Hasil penyidikan menyatakan korban sempat diperkosa oleh tersangka secara bergiliran, yaitu Rahmat Alim atau RA (15), R (20), dan IP (24). Pembunuhan ini berawal saat RA yang adalah pacar EF, berkunjung ke mes yang menjadi tempat tinggal tempat tinggal Eno sekitar pukul 23.30 WIB pada Kamis (12/5/2016) lalu.
“Di dalam kamar itu, keduanya sempat bercumbu. Perselisihan dimulai saat Eno menolak ajakan RA untuk berhubungan badan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo, Senin (16/5/2016).
RA mengaku kesal karena ajakannya ditolak oleh EF. Adapun hubungan keduanya baru berjalan sekitar satu bulan. Setelah keduanya berpisah, RA masih menyimpan amarah terhadap EF. RA pun menemui dua tersangka lainnya, R dan IP, lalu mengajak mereka menghampiri EF lagi ke kamarnya.
“Korban dibekap pakai bantal oleh salah satu tersangka hingga lemas. Setelah lemas, mereka memerkosa korban secara bergantian,” tutur Sutarmo.
Lalu, para pelaku membunuh pelaku dengan cara menancapkan pacul ke bagian alamat kelamin korban. Fakta mengerikan dari kepolisian yakni saat pacul ditancapkan (maaf) ke dalam kemaluan, Enno h masih dalam keadaan hidup.
“Takut korban saat tersadar akan melaporkan, ketiganya membunuh dengan menancapkan pacul ke bagian alat kelamin korban,” kata dia.
Semula ketiga pelaku ingin membunuh korban menggunakan pisau. Namun, karena tak ada pisau, dan hanya menemukan pacul atau cangkul, maka benda itu digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Saat salah satu tersangka mengecek ke dapur untuk mencari pisau, ternyata tak ditemukan. Lalu, tersangka keluar kamar untuk mencari benda lain selain pisau dan berhasil menemukan cangkul yang berada tak jauh dari kamar korban.
“Pacul itulah alat yang digunakan ketiga tersangka untuk menghabisi korban,” tambahnya.
Foto: Arogansi Cina dan Kronologi Lengkap Insiden KP Hiu 11 di Perairan Natuna Indonesia
Perang Dunia - Deteksi Target Operasi (TO), Sbtu (19/03), Pkl 14.15 dgn posisi 05°05,866'N.109°07,046' E.Jarak 2,7 mil haluan 67° (Posisi di wil Indonesia), TO dikejar & dihentikan, namun kapal tdk mau brhenti. Pihak Kapal Pengawas lalu memberikan tembakan peringatan, namun kapal tersebut tetap berusaha melarikan diri dengan zig zag, sehingga KP Hiu 11 mendekat dan tidak bisa menghindari tabrakan. 3 personil KP Hiu 11 melompat ke kapal tangkapan dan berhasil melumpuhkan. Delapan ABK Kapal tangkapan di pindahkan ke KP Hiu 11. Pemeriksaan & pemindahan ABK kapal tangkapan ke Hiu 11, komandan kapal pengawas La Edi. Pd pkl 15.00 di posisi 05°07,490'N.109°11,830' E. Saat pengawalan,tiba2 satu kapal Coastguard Cina mengejar. KP Hiu 11 coba kontak via radio namun tdk dijawab.Shg KP Hiu 11 lapor ke Lanal
Dgn kec 25 knots, kapal Coastguard China berhasil mendekat. Lalu kapal tsb menyorot dgn lampu sorot dan menabrak kapal tangkapan, Setelah kapal tangkapan berhenti & melihat ada 3 agt KP Hiu 11, mereka tidak jadi naik, namun tetap mengawasi. Akibat tertabrak kapal tangkapan rusak. 3 personel KP Hiu 11 memutuskan kembali ke KP Hiu 11, meninggalkan kapal tangkapan.
baca JugaHadapi Arogansi Cina, TNI AL Kirim Kapal Perang di Perairan Natuna
CHINA Kerahkan Armada TEMPUR Udara Dan Laut Klaim Natuna, Indonesia Makin GAWAT Darurat !!!
TNI AL Kerahkan Kekuatan Penuh ke Natuna, Ini Dia Perbandingan Kekuatan TNI AL dengan AL China. Tolong di share ya
Kapal Coastguard China merapat ke kapal tangkapan pada tanggal 20 Maret 2016, pukul 01.45 WIB dengan Posisi 04°09,942'N 108° 34,824'E. Selanjutnya KP Hiu 11 meninggalkan kapal tangkapan tersebut, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Personel KP Hiu 11 yg on board: Puguh Widodo, jabtan Serang; Apyam Mey Kabarek, jabatan Masinis I; Ariyanto Lubis, jabatan Juru Mudi.
Saat kapal hendak di adhoc, salah 1 ABK coba tarik kemudi, membuat personil a.n. Apyam M Kabarek ambil alih & perintahkan ABK tsb duduk. Proses adhoc ke Natuna/Pontianak, sesuai perkembangan situasi lapangan dan berkordinasi dg Lanal Ranai.
Kapal tangkapan selanjutnya dikawal oleh Lanal keluar dari perbatasan. Seluruh awak kapal pengawas selamat. 8 ABK-nya (China) masih bersama KP Hiu 11, diarahkan ke pulau Tiga Natuna untuk proses lebih lanjut
Posisi saat ini (ketika Konpers), KP Hiu 11 sudah mendekati Natuna.
SARAN TINDAKAN: Protes keras secara diplomatik atas sikap arogansi China; Menghadirkan KRI dengan frekuensi lebih sering dan lebih banyak utk tangkal aktivitas China di Laut Natuna yg masuk dlm klaim mereka; Bangun operasi terintegrasi semua stakeholder termasuk aset udara utk siasati keterbatasan bahan bakar; Perkuat Peran Satgas 115 atas IUUF dengan Command Control Center;
8 ABK Kapal Ilegal Asing berke-WN Cina, diproses sesuai peraturan perundangan; Kedepan, kejadian seperti ini tidak boleh terulang.
Label:
Artikel Terkini kriminal
Hadapi Arogansi Cina, TNI AL Kirim Kapal Perang di Perairan Natuna
Indonesia VS Cina - Hubungan Indonesia dan China yang selama ini hangat mendapat batu sandungan. Ulah sejumlah coast guard China menjadi pemicunya.
Kejadian bermula ketika Petugas Pengawas Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, akan menahan KM Kway Fey 10078 berbendera China di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, pada Sabtu, 19 Maret 2016. Posisi Kapal Ikan Asing (KIA) milik China itu berada di wilayah perairan Indonesia.
Tiba-tiba satu kapal coast guard China mengejar Kapal Pengawas (KP) Hiu 11 milik Indonesia dan kapal tangkapan KM Kway Fey 10078 China, dengan kecepatan 25 knots. Ketika mendekat, kapal coast guard China menabrak kapal tangkapan. Akibatnya kapal tangkapan rusak, petugas pun meninggalkan kapal tangkapan tersebut demi keselamatan.
Insiden ini membuat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tak terima. "Ditabrak sama mereka (coast guard China), mungkin agar tidak ditenggelamkan. Perkiraan kami seperti itu," ujar Susi di rumah dinas Menteri KKP, Jalan Widya Chandra V Nomor 26, Jakarta Selatan, Minggu 20 Maret 2016.
Baca Juga : CHINA Kerahkan Armada TEMPUR Udara Dan Laut Klaim Natuna, Indonesia Makin GAWAT Darurat !!!
TNI AL Kerahkan Kekuatan Penuh ke Natuna, Ini Dia Perbandingan Kekuatan TNI AL dengan AL China. Tolong di share ya
Susi tak tahu pasti mengapa coast guard China melakukan itu. "Alasannya mungkin Pemerintah Tiongkok tak berkenan, katanya menduga. Akibat aksi itu, meski berhasil menahan delapan ABK KM Kway Fey, namun kapal tersebut terpaksa ditinggalkan demi keselamatan.
Menteri Susi: Kita Merasa Disabotase Tiongkok
"Jadi kejadian menabraknya itu pas mau dibawa ke Natuna. Pas masuk wilayah teritorial Indonesia ditabrak sama mereka. Kapal dilepaskan demi mengindari korban, karena mereka bersenjata. Mereka masuk ke Indonesia tanpa ijin. Ke wilayah teritorial kita," kata Susi
Susi menegaskan, hal tersebut harusnya tak boleh dilakukan. Sebab, kata dia, pemerintah suatu negara tak boleh berdiri di belakang tindakan illegal fishing, yang merugikan negara lain.
"Ini mestinya tak boleh, pemerintah tak boleh berdiri di belakang illegal fishing. Kita hormati Tiongkok, tapi harusnya Tiongkok hormati Indonesia," ujar Susi, tegas.
China Klaim Sebagian Laut Natuna
Menurut Susi, berdasarkan laporan TNI Angkatan Laut dan petugas pengawas kementeriannya, selama ini banyak kapal China yang lalu lalang menangkap ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang dianggap China masuk ke dalam teritorialnya atau nine-dashed line.
"Laporan TNI AL dan pengawas, di sana banyak kapal ikan China dan coast guard China di wilayah nine-dashed line," ujar Susi.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri China, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters, 20 Maret 2016 membantah protes Indonesia. Mereka mengatakan pukat itu melakukan hal yang normal di lahan perikanan tradisional China. "Pada 19 Maret, setelah pukat itu diserang dan dilecehkan oleh sebuah kapal bersenjata Indonesia, sebuah kapal Cina Coast Guard pergi untuk membantu," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Pihak Cina segera menuntut pihak Indonesia agar melepaskan nelayan Cina yang ditahan dan menjamin keselamatan pribadi mereka," tambah kementerian itu. China juga berharap Indonesia dapat tepat menangani masalah ini.
China mengklaim petak-petak Laut Cina Selatan yang juga diklaim oleh beberapa negara Asia Tenggara. Indonesia bukan termasuk negara yang menuntut soal Laut Cina Selatan yang disengketakan, tetapi Indonesia menyatakan keprihatinan atas klaim China yang mengatakan, Kepulauan Natuna yang kaya sumber daya alam sebagai bagian dari Nine Dashed-line.
Indonesia bukan penuntut di Laut Cina Selatan yang disengketakan, tetapi telah menyuarakan keprihatinan atas klaim China yang mengatakan, Kepulauan Natuna yang kaya sumber daya alam sebagai bagian dari Nine Dashed-line.
Nine-dashed line adalah garis demarkasi atau garis batas pemisah yang digunakan pemerintah Republik Rakyat China untuk mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan yang menjadi sengketa sejumlah negara di Asia. Zona Ekonomi Eksklusif perairan Indonesia di Natuna tampaknya berbenturan dengan klaim dari China, yang menganggap itu masih bagian dari wilayahnya di Laut China Selatan. Klaim seperti itu selama ini juga membenturkan China dengan negara-negara lain, seperti Vietnam dan Filipina.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia memang melakukan perang besar-besaran pada para pelaku illegal fishing. Sejak Oktober 2014, sudah 151 kapal sudah ditenggelamkan oleh Menteri KP Susi Pujiastuti. 50 kapal ikan berasal dari Vietnam, 43 kapal ikan berasal dari Filipina, 21 kapal ikan berasal dari Thailand, 20 Kapal ikan berasal dari Malasyia, 2 kapal ikan dari Papua Nugini, 1 kapal ikan dari Tiongkok, dan 14 kapal sisanya adalah Kapal Indonesia. Susi tegas pada keinginannya untuk memberantas illegal fishing dan mengembalikan kekayaan laut Indonesia. Itu sebabnya, jajaran Kementerian KP selalu bersikap tegas pada setiap kapal asing yang masuk wilayah perairan Indonesia, seperti yang ia lakukan pada KM Kway Fey.
Protes Keras Kemlu
Sadar tak bisa bekerja sendirian menghadapi akal-akalan China, Menteri KP meminta Kemlu untuk mengajukan protes resmi. "Kementerian Luar Negeri akan kami minta menyampaikan protes keras secara diplomatik atas sikap arogansi coast guard China," kata Susi di Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Sun Weide, Senin, 21 Maret 2016, Menlu Marsudi menyampaikan protes terkait pelanggaran oleh coast guard Tiongkok terhadap hak berdaulat dan yurisdiksi Indonesia di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan laut kontingen.
Selain itu, Menlu juga menyampaikan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas perairan Tiongkok terhadap penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat Indonesia, dan pelanggaran terhadap kedaulatan laut teritorial Indonesia.
"Kami telah meminta klarifikasi kepada pemerintah Tiongkok terhadap kejadian ini. Kami juga mengharapkan adanya hubungan bernegara yang baik serta prinsip hukum internasional yang harus dihormati oleh pihak Tiongkok," kata Menlu Marsudi, dalam keterangan persnya di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin, 21 Maret 2016.
Soal perebutan wilayah di Laut Natuna Menlu juga membantah dengan tegas. "Saya juga ingin menekankan bahwa Indonesia bukan merupakan negara claimant state di dalam Laut Tiongkok Selatan," katanya.
Sementara, terkait dengan Anak Buah Kapal (ABK) kapal Tiongkok yang ditangkap, Menlu Retno menegaskan, bahwa delapan ABK itu tetap akan diproses secara hukum.
"Tentunya hukum Indonesia akan berlaku, kita akan lakukan proses hukum," tegas Retno.
Insiden dan protes pemerintah ini, juga sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo. Retno mengatakan, protes ini karena untuk menjaga hubungan baik dengan negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu.
"Memang kita dengan Tiongkok memiliki hubungan yang baik, kita mencoba agar hubungan baik itu sekaligus dapat digunakan untuk menghormati hukum-hukum internasional, sekali lagi, termasuk hukum Unclos 1982," jelasnya.
Tak cukup sampai disitu, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Arie Henrycus Sembiring mengatakan akan menambah jumlah armada keamanan di sekitar perairan Natuna. Selain itu, frekuensi patroli juga akan diperbanyak.
"kita akan lakukan penambahan armada, dan frekuensi patroli, ini juga akan berintegrasi dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla)" ujar Arie di Gedung KKP, Jakarta, Senin 21 Maret 2016.
Menurut Arie, penambahan armada tidak hanya dilakukan dari segi jumlah, tapi juga bobot kapal. Jika biasanya hanya sekelas kapal patroli, TNI AL akan segera mengerahkan kapal perang atau KRI, untuk menjaga wilayah Natuna.
Meski memiliki hubungan baik dengan China, namun pemerintah Indonesia memilih untuk tetap tegas menjaga kedaulatan wilayahnya. Insiden yang dilakukan oleh coast guard China tak dibiarkan berlarut. Penambahan armada di sekitar Laut Natuna menjadi satu sikap yang layak ditampilkan. Negara ini berdaulat penuh atas perairannya, juga kekayaan laut yang terkandung didalamnya.
Sumber: Viva.co.id
Sumber: Viva.co.id
CHINA Kerahkan Armada TEMPUR Udara Dan Laut Klaim Natuna, Indonesia Makin GAWAT Darurat !!!
Ternyata China tidak main-main dan asal klaim tempat Kepulauan Natuna Kepulauan Riau (Kepri) sebagai wilayahnya. Pernyataan tegas dari Presiden Jokowi yang menyebut peta baru China itu tak memiliki basic hukum internasional yang kuat diperkirakan tidak akan disikapi oleh pemerintah negeri gorden bambu itu.
CINA Kerahkan Armada TEMPUR Hawa Serta Laut Klaim Natuna, Indonesia Makin Kritis Darurat!!
Info yang dihimpun medansatu. com Kamis (25/3/2015) mengatakan sekarang ini China telah menggelar armada lautnya di Laut China Selatan termasuk dekat Kepulauan Natuna. Mereka telah mengklaim 90 persen tempat Laut China Selatan. Untuk memuaskan ‘nafsu’ invasinya China telah tempatkan armada angkatan laut secara besar-besaran disana.
CINA Kerahkan Armada TEMPUR Hawa Serta Laut Klaim Natuna, Indonesia Makin Kritis Darurat!!
Baca Juga : TNI AL Kerahkan Kekuatan Penuh ke Natuna, Ini Dia Perbandingan Kekuatan TNI AL dengan AL China. Tolong di share yaGelar armada tempur laut ini jelas buat marah sejumlah negara Asean. Bukan sekedar Indonesia namun juga Philipina Malaysia Brunei Darussalam dan Vietnam. China dikira keterlaluan atas klaimnya itu dan bisa memicu perang baru di tempat Asia Tenggara. Bahkan waktu ini
China telah menempatkan tiga kapal perang di sekitaran pulau karang James Shoal miliki Malaysia.
Di antarnya Kapal Induk Liaoning yang bertenaga nuklir. Kapal super besar ini mengangkut belasan jet tempur canggih buatan Rusia Sukhoi Su-33. Untuk mendukung invasi itu armada tempur laut miliki negara komunis itu juga telah disiagakan di Zhanjiang. Di lokasi ini ada pangkalan paling utama angkatan laut (Lantamal) China yakni Yulin Naval Base di Hainan Island Guangzhou Haikou Shantou Mawei Beihai serta Stonecutters Island serta Hong Kong.
Selain kapal induk Liaoning China juga mengerahkan armada yang lain di Laut China Selatan yaitu sembilan kapal perusak kelas Luyang Luhai dan Luda. China juga mengerahkan 18 kapal frigat kelas Jiangkai-Class II Jiangwei II-Class dan Jianghu V-Class.
Untuk menghancurkan armada musuh jika perang betul-betul berjalan China juga telah mengerahkan lima kapal korvet yang mempunyai kekuatan siluman dan bisa merusak radar kapal musuh. Tidak cuma itu saat ini didalam Laut China Selatan juga telah berseliweran 8 kapal selam mutakhir yang dibeli China dari Ukraina.
#China #Kapal #Natuna #Klaim