sumber |
Kondisi ekonomi Eropa akibat krisis keuangan Yunani diprediksi akan
semakin parah di 2012. Secara keuangan, negeri para Dewa itu dianggap
sudah bangkrut alias pailit. IMF dan Uni Eropa diperkirakan akan
menyetop bantuannya, demi menyelamatkan Euro, si mata uang bersama
beberapa negara Eropa.
Krisis yang melanda Yunani ini sudah dirasakan Italia. Sebelum parah seperti Yunani, Italia bersiap menghadapi pengetatan anggaran. Rencananya, Pemerintah Italia akan mengurangi anggaran biaya belanja hingga 480 miliar Euro selama tiga tahun.
Mantan PM Italia Silvio Berlusconi mengatakan negaranya saat ini berada pada garis terdepan Negara Eropa yang dibelit krisis keuangan. Baik partai ataupun pemerintahan sedang disorot karena utang Italia yang menggunung.
IMF pun sudah mewanti-wanti Italia harus melakukan upaya keras mengurangi tingginya jumlah utang publik, mempertahankan stabilitas sektor finansial, serta mereformasi kebijakan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Krisis Italia ini juga membuat Berlusconi mundur dari jabatannya. Senasib dengan Yunani yang juga mengganti PM nya.
Bisa jadi Italia benar-benar bangkrut di 2012. Majalah The Economist memprediksi bahwa pada 2012 keadaan ekonomi Italia akan tidak jauh lebih baik. Berdasarkan data dari IMF, rasio utang Italia diprediksi menjadi 121% di 2012. Ini menjadi tugas berat PM Italia yang baru Mario Monti menanti. Bahkan, seperti yang dilansir majalah The Econimist, Monti diprediksi sangat berat bertahan hingga 2013.
Bagaimana dengan nasib Spanyol? Negeri Matador itu juga terancam mengalami hal yang sama dengan Yunani dan Italia. Tahun 2012, Spanyol masih kuat menanggung krisis yang melanda. PM Spanyol yang baru Mariano Rajoy harus segera meramu perekonomian yang mempunyai daya saing dengan negara-negara Eropa lainnya. Jika tidak, siap-siap saja bernasib sama dengan Yunani dan Italia.
Hal tersebut diatas tak lantas membuat negara Eropa lain seperti Inggris, Jerman dan Perancis tenang-tenang saja. Saat ini di Inggris juga mengalami sedikit goncangan ekonomi. Pemerintah Inggris juga melakukan penghematan hingga membuat rakyat Inggris berunjuk rasa beberapa waktu silam. Tak heran mengapa kerusuhan London pada Agustus lalu terjadi begitu dahsyat.
'Kiamat' ekonomi di Benua Biru pun sudah mulai mampir ke Portugal dan Swiss. Efek domino itu, dikatakan Chief Economist BNI Ryan Kiryanto, akan merembet ke 16 dari 17 negara di zona Eropa.
"2012 ini ekonomi Eropa masih akan berdarah-darah karena masalahnya cukup serius," ujar Ryan kepada CentroOne.com, Surabaya, Kamis (29/12).
Dipaparkan Ryan, selain negara-negara gypsi seperti Italia dan Spanyol, hal tersebut disebabkan karena masing-masing negara umumnya memegang obligasi dari negara partner mereka sesama anggota Uni Eropa.
Ryan memperkirakan hanya Jerman yang lebih bisa menahan terjangan badai. Mapannya Jerman termasuk dalam hal perekonomian tentu berbanding terbalik seperti negara-negara baru seperti Islandia atau Irlandia.
"Jerman lebih kuat karena tradisi ekonominya lebih mapan, mereka juga start lebih dulu dibandingkan negara-negara Eropa lainnya sehingga lebih kuat," paparnya.
Sementara di Indonesia, ekonom Financial Reform M Ikhsan Modjo mengungkapkan, beberapa sektor usaha masih akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar di Indonesia.
"Di 2012 besok, yang prospeknya masih bagus dan bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak adalah sektor industri dasar, perkebunan, tambang dan penyediaan infrastruktur," ujarnya.
Industri dasar yaitu yang menyediakan kebutuhan dasar manusia seperti tekstik, garmen atau makanan. Investasi yang masuk di antaranya dari perusahaan Thailand yang merelokasi usahanya ke Indonesia, termasuk ke Jatim. Di antaranya yang cukup besar yaitu Toyota.
Dengan semakin banyaknya industri yang masuk ke Indonesia, otomatis bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Di Jatim saja, jika saat ini pengangguran masih berada di kisaran 4% lebih, di 2012 Ia optimis bisa berkurang hingga hanya 4%.
Krisis yang melanda Yunani ini sudah dirasakan Italia. Sebelum parah seperti Yunani, Italia bersiap menghadapi pengetatan anggaran. Rencananya, Pemerintah Italia akan mengurangi anggaran biaya belanja hingga 480 miliar Euro selama tiga tahun.
Mantan PM Italia Silvio Berlusconi mengatakan negaranya saat ini berada pada garis terdepan Negara Eropa yang dibelit krisis keuangan. Baik partai ataupun pemerintahan sedang disorot karena utang Italia yang menggunung.
IMF pun sudah mewanti-wanti Italia harus melakukan upaya keras mengurangi tingginya jumlah utang publik, mempertahankan stabilitas sektor finansial, serta mereformasi kebijakan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Krisis Italia ini juga membuat Berlusconi mundur dari jabatannya. Senasib dengan Yunani yang juga mengganti PM nya.
Bisa jadi Italia benar-benar bangkrut di 2012. Majalah The Economist memprediksi bahwa pada 2012 keadaan ekonomi Italia akan tidak jauh lebih baik. Berdasarkan data dari IMF, rasio utang Italia diprediksi menjadi 121% di 2012. Ini menjadi tugas berat PM Italia yang baru Mario Monti menanti. Bahkan, seperti yang dilansir majalah The Econimist, Monti diprediksi sangat berat bertahan hingga 2013.
Bagaimana dengan nasib Spanyol? Negeri Matador itu juga terancam mengalami hal yang sama dengan Yunani dan Italia. Tahun 2012, Spanyol masih kuat menanggung krisis yang melanda. PM Spanyol yang baru Mariano Rajoy harus segera meramu perekonomian yang mempunyai daya saing dengan negara-negara Eropa lainnya. Jika tidak, siap-siap saja bernasib sama dengan Yunani dan Italia.
Hal tersebut diatas tak lantas membuat negara Eropa lain seperti Inggris, Jerman dan Perancis tenang-tenang saja. Saat ini di Inggris juga mengalami sedikit goncangan ekonomi. Pemerintah Inggris juga melakukan penghematan hingga membuat rakyat Inggris berunjuk rasa beberapa waktu silam. Tak heran mengapa kerusuhan London pada Agustus lalu terjadi begitu dahsyat.
'Kiamat' ekonomi di Benua Biru pun sudah mulai mampir ke Portugal dan Swiss. Efek domino itu, dikatakan Chief Economist BNI Ryan Kiryanto, akan merembet ke 16 dari 17 negara di zona Eropa.
"2012 ini ekonomi Eropa masih akan berdarah-darah karena masalahnya cukup serius," ujar Ryan kepada CentroOne.com, Surabaya, Kamis (29/12).
Dipaparkan Ryan, selain negara-negara gypsi seperti Italia dan Spanyol, hal tersebut disebabkan karena masing-masing negara umumnya memegang obligasi dari negara partner mereka sesama anggota Uni Eropa.
Ryan memperkirakan hanya Jerman yang lebih bisa menahan terjangan badai. Mapannya Jerman termasuk dalam hal perekonomian tentu berbanding terbalik seperti negara-negara baru seperti Islandia atau Irlandia.
"Jerman lebih kuat karena tradisi ekonominya lebih mapan, mereka juga start lebih dulu dibandingkan negara-negara Eropa lainnya sehingga lebih kuat," paparnya.
Sementara di Indonesia, ekonom Financial Reform M Ikhsan Modjo mengungkapkan, beberapa sektor usaha masih akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar di Indonesia.
"Di 2012 besok, yang prospeknya masih bagus dan bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak adalah sektor industri dasar, perkebunan, tambang dan penyediaan infrastruktur," ujarnya.
Industri dasar yaitu yang menyediakan kebutuhan dasar manusia seperti tekstik, garmen atau makanan. Investasi yang masuk di antaranya dari perusahaan Thailand yang merelokasi usahanya ke Indonesia, termasuk ke Jatim. Di antaranya yang cukup besar yaitu Toyota.
Dengan semakin banyaknya industri yang masuk ke Indonesia, otomatis bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Di Jatim saja, jika saat ini pengangguran masih berada di kisaran 4% lebih, di 2012 Ia optimis bisa berkurang hingga hanya 4%.
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)