Tasikmalaya - Tak
semua ibu bisa merayakan Hari Ibu, yang jatuh pada hari ini, Sabtu, 22
Desember 2012. Di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, seorang ibu dihajar anak
kandungnya hingga luka parah dan dirawat di Puskesmas Ciawi.
Korban bernama Anah, 80 tahun, warga Kampung Pocol, Desa Gombong, Kecamatan Ciawi. Sedangkan pelakunya, yang merupakan anak kandung korban, bernama Uu Syarif, 50 tahun. Korban pemukulan Uu bukan hanya ibunya, namun ada enam korban lain yang dihajar pelaku memakai bambu.
Menurut Kusnadi, 43 tahun, saksi mata yang juga tetangga pelaku, pemukulan terjadi Sabtu pagi pukul 05.00. "Saat bangun tidur, ada yang minta tolong, saya keluar, ternyata ibu Anah lagi dipukuli Uu," kata dia saat ditemui Tempo di lokasi kejadian.
Karena sendirian, Kusnadi tak berani menghentikan pemukulan. Malah dia yang dikejar pelaku. "Saya lari, ngumpet di kandang domba. Setelah itu, dia membabi buta pukuli warga pakai bambu," kata Kusnadi. "Ada tujuh korbannya: Anah, Ijoh, Neneng, Rohman, Ikah, Dede, Asmita."
Setelah memukul para korban, warga beramai-ramai menangkap pelaku di Kampung Pananjung, yang bersebelahan dengan Kampung Pocol. "Korban yang tujuh tadi, beberapa di antaranya warga Pananjung," kata Kusnadi.
Jaja, 45 tahun, saksi lainnya, mengatakan, setiap ada warga yang ketemu pelaku, langsung dikejar dan dipukul pakai kayu. Korban Ijoh, kata dia, saat kejadian baru pulang dari rumah anaknya di kampung sebelah. Korban pun langsung dihajar pelaku.
"Dia stres, sudah tiga hari kambuh. Dulu pernah sakit jiwa lalu sembuh, sekarang kambuh," kata Jaja.
Hingga Sabtu siang, pelaku masih diikat oleh warga di rumahnya. "Warga resah, takut ngamuk lagi. Sambil nunggu keluarganya yang lain, dia terpaksa diikat," kata Jaja.
Korban bernama Anah, 80 tahun, warga Kampung Pocol, Desa Gombong, Kecamatan Ciawi. Sedangkan pelakunya, yang merupakan anak kandung korban, bernama Uu Syarif, 50 tahun. Korban pemukulan Uu bukan hanya ibunya, namun ada enam korban lain yang dihajar pelaku memakai bambu.
Menurut Kusnadi, 43 tahun, saksi mata yang juga tetangga pelaku, pemukulan terjadi Sabtu pagi pukul 05.00. "Saat bangun tidur, ada yang minta tolong, saya keluar, ternyata ibu Anah lagi dipukuli Uu," kata dia saat ditemui Tempo di lokasi kejadian.
Karena sendirian, Kusnadi tak berani menghentikan pemukulan. Malah dia yang dikejar pelaku. "Saya lari, ngumpet di kandang domba. Setelah itu, dia membabi buta pukuli warga pakai bambu," kata Kusnadi. "Ada tujuh korbannya: Anah, Ijoh, Neneng, Rohman, Ikah, Dede, Asmita."
Setelah memukul para korban, warga beramai-ramai menangkap pelaku di Kampung Pananjung, yang bersebelahan dengan Kampung Pocol. "Korban yang tujuh tadi, beberapa di antaranya warga Pananjung," kata Kusnadi.
Jaja, 45 tahun, saksi lainnya, mengatakan, setiap ada warga yang ketemu pelaku, langsung dikejar dan dipukul pakai kayu. Korban Ijoh, kata dia, saat kejadian baru pulang dari rumah anaknya di kampung sebelah. Korban pun langsung dihajar pelaku.
"Dia stres, sudah tiga hari kambuh. Dulu pernah sakit jiwa lalu sembuh, sekarang kambuh," kata Jaja.
Hingga Sabtu siang, pelaku masih diikat oleh warga di rumahnya. "Warga resah, takut ngamuk lagi. Sambil nunggu keluarganya yang lain, dia terpaksa diikat," kata Jaja.
artikel Hari Ibu, Anak Hajar Ibu di Tasikmalaya sangat jauh dari sempurna, untuk masukan, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan
_____ ____________________________
wasalam
Dapatkan info dari
=>Tasikmalaya go.id.<= =>denpasarkota go.id.<=
web Resmi Pemerintah
penanggung jawab Blog
+ komentar + 3 komentar
wahhh kasihan Bnget tuh ibu... kutuk aja tUh anknyajadi kodok :) dasaranak durhaka!!!!
ngeri yah
gk tau trimakasih tuh anak,,,,
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)