Dadaha -
Massa dari masyarakat dan LSM
mendatangi kantor KPU Kota Tasikmalaya. Mereka meminta pemilihan Kepala
Daerah Kota Tasikmalaya diulang, karena diduga ada kecurangan yang
dilakukan oleh pasangan pemenang.
Massa yang tidak puas dengan hasil
pemilihan, berusaha merangsek mendekati kantor Komisi Pemilihan Umum
Kota Tasikmalaya. Namun upaya mereka dihadang tim Negosiator dari Polres
Tasikmalaya Kota. Meski demikian, negosiasi tidak berjalan mulus, kan
massa tetap ingin masuk ke dalam kantor KPU.
Tak lama kemudian satu pleton dalmas
didatangkan. mereka mengahdang massa yang berusaha merangsek masuk ke
kantor penyelenggara pemilihan Umum itu. Saat itu sempat terjadi aksi
dorong - dorongan antara massa dengan Kepolisian.
Sementara dibelakang pasukan yang masuk
kategori Dalmas awal itu K 9 regu satwa ( anjing pengurai massa ) telah
bersiap. Massa yang terus berusaha merangsek masuk kemudian terpecah
setelah anjing yang dibawa petugas kepolisian bergerak mendekati massa.
Massa kemudian berkumpul kembali dan
berusaha melawan Polisi. Mereka melempari petugas dengan air mineral dan
cairan telur busuk dan membakar ban. Mereka meminta KPU Kota
Tasikmalaya dibubarkan dan mengharapkan Pilkada ulang.
Karena tidak teratasi dalmas awal, tak
lama kemudian pasikan dalamas - kategori lanjut datang merangsek dan
melawan hingga beberapa kali terjadi bentrokan.
karena tak juga membubarkan diri, kepolisian akhirnya mendatangkan satu unit water canon untuk membubarkan massa.
langkah ini berhasil, karena langsung
terpecah. Massa berlarian tunggang langgang karena takut terkena
semprotan air berdaya tekan tinggi. Situasipun berangsur kembali aman.
Itulah gambaran satu bagian dari simulasi Pengamanan Pilkada Kota
Tasikmalaya.
Diberitakan Radar sebelumnya (19/6),
rangkaian simulasi pengamanan pilkada dibagi beberapa sesi, seperti sesi
pengamanan TPS, tatacara penghadangan TPS, tata cara penghadangan pihak
- pihang yang bergontok - gontokan dan pengamanan kantor KPU Kota
Tasikmalaya termasuk tata cara menghadang dan membubarkan massa yang
anarkis.
"Secara keseluruhan sekitar 812 personel
Kepolisian ( amankan Pilkada kota Tasikmalaya). Dua kompi yang kita (
Polres Tasikmalaya Kota ) nanti akan hadirkan, satu kompi dalamas dari
Polda Jabar, satu kompi Brimob ( Polda Jabar ) plus satu kompi penjinak
bom," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Gupuh Setiyono, S.Ik usai
melihat simulasi pengamanan Pilkada Kota Tasikmalaya di Lapangan Dadaha,
Kota Tasikmalaya. Kemarin (20/6).
Selain itu, selama pengamanan pilkada,
kepolisian juga mendapatkan back up dari TNI. Polri kata dia, telah siap
mengamankan pilkada dari mulai massa kampanye hingga selesai.'
insyaallah Siap, kami juga mendapat back up dari TNI, tapi kalau tim
inti tetap Polri,"tuturnya.
Pantauan Radar, dalam simulasi itu tampak
menyaksikan salah satu calon wali kota, MUmung Marthasasmita serta
pewakilan dari Pemkot tasikmalaya Sekda Tio Indra Setiadi. (pee)
sumber:http://polisi-tasik.com/beranda/component/content/article/73-berita/476-massa-dan-polisi-bentrok.html
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)