Pencalonan Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta tak lepas dari peran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri. Melalui mesin partai, Jokowi
sebenarnya disokong dana yang tak sedikit. Partai juga sudah
menyiapkan segala macam atribut untuk berkampanye. Namun, cara
berkampanye Jokowi justru membuat Megawati tertegun.
"Pak
Jokowi menyampaikan secara langsung ke Bu Mega supaya tidak dibuatkan
spanduk, poster, sampai baliho. Bu Mega sempat kaget dan heran. Dia
bilang, ini kampanye buat Jakarta lho," cerita Anggota tim sukses Jokowi-Basuki, Denny Iskandar, Sabtu (22/9/2012), di Jakarta.
Saat ditanya seperti itu oleh Megawati, jawaban Jokowi tetap mantap. Pria yang memulai karirnya sebagai pengusaha mebel ini bersikeras tak mau menggunakan media promosi apa pun. "Alasannya sederhana, dia enggak mau bikin Jakarta kotor. Itu saja," kata Denny.
Keputusan Jokowi tidak menggunakan alat promosi apa pun diakui Denny sempat membuat tim sukses kebingungan. "Bagaimana caranya itu mempromosikan kalau enggak pakai begituan? Hanya jual baju? Masa kampanye jual baju? Ha-ha-ha ini yang awalnya kita bingung," kata Denny.
Namun, lambat laun tim sukses bisa mengikuti gaya Jokowi yang sederhana. Berbagai cara pun dilakukan termasuk mengefektifkan gerakan relawan di berbagai lini termasuk sosialisasi melalui dunia maya.
Perjalanan panjang Jokowi-Basuki yang sempat diragukan banyak pihak bisa memimpin di Ibu Kota yang serba kompleks pun terbayar dengan kepercayaan warga. Dalam beberapa hasil hitung cepat lembaga survei, pasangan ini berhasil unggul dari kandidat lainnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Salah satunya, hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 52,97 persen dan pasangan Foke-Nara sebesar 47,03 persen suara
Saat ditanya seperti itu oleh Megawati, jawaban Jokowi tetap mantap. Pria yang memulai karirnya sebagai pengusaha mebel ini bersikeras tak mau menggunakan media promosi apa pun. "Alasannya sederhana, dia enggak mau bikin Jakarta kotor. Itu saja," kata Denny.
Keputusan Jokowi tidak menggunakan alat promosi apa pun diakui Denny sempat membuat tim sukses kebingungan. "Bagaimana caranya itu mempromosikan kalau enggak pakai begituan? Hanya jual baju? Masa kampanye jual baju? Ha-ha-ha ini yang awalnya kita bingung," kata Denny.
Namun, lambat laun tim sukses bisa mengikuti gaya Jokowi yang sederhana. Berbagai cara pun dilakukan termasuk mengefektifkan gerakan relawan di berbagai lini termasuk sosialisasi melalui dunia maya.
Perjalanan panjang Jokowi-Basuki yang sempat diragukan banyak pihak bisa memimpin di Ibu Kota yang serba kompleks pun terbayar dengan kepercayaan warga. Dalam beberapa hasil hitung cepat lembaga survei, pasangan ini berhasil unggul dari kandidat lainnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Salah satunya, hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 52,97 persen dan pasangan Foke-Nara sebesar 47,03 persen suara
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung, Suka postingan ini?Tinggalkan komentar di bawah ini, terima kasih! :)